Mojotengah, Harian Wonosobo - Beberapa Guru Madrasah Ibtidaiyah (MI) Maarif Mojosari, Kecamatan Mojotengah, Kabupaten Wonosobo berharap kepada pemerintah agar ada penambahan terhadap alat-alat pembelajaran bagi siswa-siswi. “Kami berharap agar ada bantuan alat-alat untuk memperlancar proses belajar mengajar,” ungkap Arif Fiyono Guru Penjaskes, kepada Harian Wonosobo.
Menurutnya, alata pembelajaran itu sangat penting dalam menunjang para siswa-siswi untuk mempermudah menanggap pembelajaran. Lantaran selama ini sudah ada CD yang diberikan untuk media pembelajaran. “Saat ini sudah ada CD untuk pembelajaran siswa, namun alat-alat pembelajarannya yang sangat terbatas,” tambahnya.
Disebutkan, Alat-alat yang butuh tambahan tak begitu banyak, hanya berupa LCD dan Proyektor. Sebab alat itu sangat penting untuk mentransformasikan ke Siswa-Siswi. “Sementara ini yang dibutuhkan mendesak itu LCD dan proyektor,” jelasnya.
Hal itu sangat dibutuhkan karena untuk memunculkan gambar yang ada di CD kemudian dimasukkan ke computer itu dibutuhkan LCD. “kalau mau menampilkan gambar kan butuh LCD dan proyektor. Sehingga apabila tidak ada LCD maka CD pembelajaran yang terpaksa tidak digunakan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Madrasah MI Maarif Mojosari Prihati berharap agar penambahan itu segera diberikan. Lantaran kebutuhan LCD sangat mendesak. “Semoga saja segera dapat bantuan LCD agar para siswa-siswi bisa lebih berprestasi,” jelasnya.
Menurutnya, jumlah Bantuan Operasional Sekolah (BOS) itu cukup sedikit, sehingga belum bisa untuk membeli LCD. “Banntuan BOS itu kan cukup digunakan untuk operasional sekolah, namun belum bisa digunakan untuk keperluan yang lain,” jelasnya.
Padahal, Kata Prihati, peserta didik yang menempuh ilmu di MI Maarif itu dari beberapa Desa. Mulai dari Desa mojosari, Tawengan dan Serang. Namun, Jumlah terbanyak dari Mojosari. “Untuk Mojosari itu sekitar 50 persen, dan lainnya kebanyakan dari Tawengan dan Serang,” jelasnya.
Disamping itu, terhitung jumlah guru yang menjadi tenaga pengajar ada 8 guru. Tiga belum diangkat PNS dan 5 sudah dianggkat PNS. Dari total sebanyak delapan guru mengajar sebanyak 95 siswa dari kelas satu sampai kelas enam. (Red-HW76/Harian Wonosobo).
Menurutnya, alata pembelajaran itu sangat penting dalam menunjang para siswa-siswi untuk mempermudah menanggap pembelajaran. Lantaran selama ini sudah ada CD yang diberikan untuk media pembelajaran. “Saat ini sudah ada CD untuk pembelajaran siswa, namun alat-alat pembelajarannya yang sangat terbatas,” tambahnya.
Disebutkan, Alat-alat yang butuh tambahan tak begitu banyak, hanya berupa LCD dan Proyektor. Sebab alat itu sangat penting untuk mentransformasikan ke Siswa-Siswi. “Sementara ini yang dibutuhkan mendesak itu LCD dan proyektor,” jelasnya.
Hal itu sangat dibutuhkan karena untuk memunculkan gambar yang ada di CD kemudian dimasukkan ke computer itu dibutuhkan LCD. “kalau mau menampilkan gambar kan butuh LCD dan proyektor. Sehingga apabila tidak ada LCD maka CD pembelajaran yang terpaksa tidak digunakan,” jelasnya.
Sementara itu, Kepala Madrasah MI Maarif Mojosari Prihati berharap agar penambahan itu segera diberikan. Lantaran kebutuhan LCD sangat mendesak. “Semoga saja segera dapat bantuan LCD agar para siswa-siswi bisa lebih berprestasi,” jelasnya.
Menurutnya, jumlah Bantuan Operasional Sekolah (BOS) itu cukup sedikit, sehingga belum bisa untuk membeli LCD. “Banntuan BOS itu kan cukup digunakan untuk operasional sekolah, namun belum bisa digunakan untuk keperluan yang lain,” jelasnya.
Padahal, Kata Prihati, peserta didik yang menempuh ilmu di MI Maarif itu dari beberapa Desa. Mulai dari Desa mojosari, Tawengan dan Serang. Namun, Jumlah terbanyak dari Mojosari. “Untuk Mojosari itu sekitar 50 persen, dan lainnya kebanyakan dari Tawengan dan Serang,” jelasnya.
Disamping itu, terhitung jumlah guru yang menjadi tenaga pengajar ada 8 guru. Tiga belum diangkat PNS dan 5 sudah dianggkat PNS. Dari total sebanyak delapan guru mengajar sebanyak 95 siswa dari kelas satu sampai kelas enam. (Red-HW76/Harian Wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment