Setiap orang sudah barang tentu memiliki cara tersendiri ketika hendak berbuka puasa. Seperti halnya, Kepala Kantor Perhubungan Kabupaten Wonosobo, Drs. Suwondo Hartoko, M.M yang selalu menyempatkan berbuka puasa dengan meminum segelas teh hangat. Hal itu rutin dilakukan, karena untuk memperhangat tubuh.
“Gak pernah buka pakai kurma. Saya buka paling pakai teh panas yang manis. Itu saja sudah cukup,” Terangnya saat ditemui Harian Wonosobo.
Pria yang pernah menjabat sebagai camat Kaliwiro ini mengatakan, alasannya selalu meminum teh hangat yang manis karena setelah meminumnya badan terasa enak. Bukan, hanya dilakukan puasa kali ini. Tetapi, dilakukan rutin setiap bulan puasa.
“Rutin selalu saya lakukan setiap bulan puasa. Hasilnya, terasa ada pemanasan,” imbuhnya.
Pria kelahiran, Ngawi, 18 April 1962 itu mengaku ketika minumannya diganti dengan es kadang berdampak mengurangi kenikmatan berbuka puasa. Karena, dengan mium es badan terasa kedinginan.
“Pernah minum es, malah badannya terasa kedinginan. Akhinya, tidak minum es lagi ketika berbuka puasa,” terang ayah yang memiliki dua anak ini.
Bagi, pria yang tinggal di Tawangsari, Kecamatan Wonosobo ini, puasa itu adalah momentum untuk menghemat. Bukan, moemntum untuk berboros ria. Karena, puasa maupun tidak puasa harus dilakukan dengan semestinya.
“Jamuannya juga apa adanya, karena puasa itu momentum untuk berhemat,” katanya.
Hartoko juga mengaku, ada perbedaan yang sangat kentara ketika puasa. Sebab, kalau puasa itu badannya terasa enak, gak pusing dan tidak masuk angin.
“Kebalikannya mas, kadang, ketika perut terasa kenyang badannya pegel,pegel tetapi kalau puasa pikrannya padang,” tutupnya.
(Laporan Sosok Harian Wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment