Iklan

Iklan

iklan

iklan
  • Berita Terkini

    Tuesday 16 June 2015

    Pemerintah Wonosobo Terkesan Kurang Tegas Atasi Karaoke

    Wonosobo, Harian Wonosobo  –  Kalangan organisasi kemahasiswaan di Kabupaten Wonosobo juga angkat bicara perilah maraknya karaoke di Kabupaten Wonosobo yang tidak berijin dan tetap beroperasi selama bulan  ramadhan. Mereka menuding tidak adanya ketegasan dalam menindak serta kurangnya keseriusan pemerintah dalam menertibkan operasi karaoke menjadi pemicu pertama maraknya karaoke di Kabupaten Wonosobo.

    “Pemerintah harus tegas. Ya jelas kurang tegas, buktinya masih ada karaoke yang dibuka dibulan ramadhan. Apakah ini bentuk kurang tegasnya pemerintah atau  jangan-jangan tidak ada tindakan untuk menertibkan karaoke yang marak dan tidak berijin,” terang ketua Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kabupaten Wonosobo, Ruliah, S.Pd.I Kepada Harian Wonosobo dikantornya, Minggu (6/7).

    Menurutnya, upaya yang harus dilakukan pemerintah ialah dengan memberikan surat teguran. Hal itu, perlu dilakukan untuk meminimalisir hal-hal yang tidak diinginkan.

    “Apakah selama ini sudah ada surat teguran. Atau jangan-jangan memang sengaja dibiarkan. Kami khawatir jika pemerintah tidak dengan tegas menindak hal tersbebut,  ada pihak-pihak yang menutup paksa karaoke karena tetap beroperasi selama bulan ramadhan. Oleh sebab itu, sebelum ada massa yang lebih anarkis maka alangkah baiknya pemerintah segera menutup karaoke dengan prosedur-prosedur yang ada,” terangnya.

    Ia juga menilai dengan dibukanya karaoke selama bulan ramadhan maka peran dan fungsi pemerintah kurang dijalankan. Karena, perannya pemerintah sebagai  aparatur negara yakni harus melayani masyarakat. “Kalau bicara karaoke itu keuntungan pribadi tetapi ramadhan adalah hak umat muslim. Dari situ, maka sudah jelas pemerintah lebih melayani masyarakat atau sebaliknya,” terangnya.

    Menurutnya, dalam menjalankan ibadah puasa,  identik umat islam menjalankan ramadhan tidak hanya kemampuan menahan dhahir berupa lapar dan haus saja. Tetapi, juga memiliki aspek untuk menahan batin dalam bentuk perasaan. Karena, dengan menahan keduannya maka akan mampu memperoleh derajat ketaqwaan.

    “Karaoke lebih keuntungan finansial pribadi. Di bulan Ramadhan karaoke alangkah baiknya ditutup. Supaya ada sedikit rasa menghargai umat muslim dalam menjalankan ibadahnya biar  lebih khusuk,” terangnya.

    Ketua Umum Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Cabang Wonosobo, Saman juga mengatakan, pada dasarnya sangat menyesalkan sampai ada karaoke yang tidak berijin. Karena, terasa ada proses pembiaran oleh pemerintah terhadap operasi karaoke.

    “Harus ada pengawasan yang pasti oleh pemerintah  terhadap bisnis-bisnis karaoke,”terangnya.  

    Menurutnya, bulan ramadhan ini masyakat membutuhkan kenyamanan dalam beribadah. Tempat karaoke yang identik dengan kemaksiatan cukup meresahkan ditingkatan masyarakat dan mampu mengganggu ketenangan masyarakat.

    “Umat Islam butuh kenyamanan dan harus diimbangi. Sementara ini, respon temen-temen adalaha mengkritisi dalam bentuk tulisan dalam bentuk wacana, PMII tidak akan melakukan pembiaran terhadap maraknya karaoke yang tak berijin dan tetap buka selama Ramadhan,”terangnya. (Red-HW34/Foto: Jam/Harian Wonosobo).
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Pemerintah Wonosobo Terkesan Kurang Tegas Atasi Karaoke Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top