Simpanan Pinjaman KJKS BMT Al Jami Macet, Nasabah Diharapkan Sabar

SEPI: Suasana kantor BMT Al Jami Wonosobo

Wonosobo, Harian Wonosobo – Nasabah yang menabung ataupun mendepositokan uangnya di Koperasi Jasa Keuangan Syariah (KJKS) Baitul Maal wat Tamwil (BMT) Al Jami Kabupaten Wonosobo diharapkan untuk sabar. Sebab, pihak pengurus sedang melakukan proses perbaikan pemulihan paska ditemukannya manager yang nakal.

“Kejadian yang dialami oleh BMT Al Jami sudah ditetapkan oleh Allah sejak awal berdirinya. Untuk itu, nasabah harus sabar menghadapinya. Karena, kami sedang mengupayakan untuk penarikan pinjaman yang macet dan lain sebagainya,” ungkap ketua pengurus KJKS BMT Al Jami Kabupaten Wonosobo, H. Muhjiddin, SF, BA kepada Harian Wonosobo di rumahnya tak lama ini.

Menurutnya, proses yang sedang dilakukan oleh pengurus adalah dengan meminta bantuan kepada asosiasi untuk ikut membantu menagih pinjaman yang macet. Sebab, ada ratusan jaminan yaitu berupa BPKB, Sertifikat dan sebagainya yang menumpuk dikantor.

“Paska di non aktifkannya manager maka ada tumpukan jaminan pinjaman. Dan sudah ada beberapa BMT yang akan membantu proses penagihannya,” ujaranya.

Menurutnya, untuk sementara akan diprioritaskan pengembalian uang yang nominalnya kecil. Kemudian, untuk tabungan idul fitri juga akan diupayakan untuk proses pencairan. “Intinya dalam proses dan ada tahapan-tahapan yang harus kita lakukan,” tuturnya.

Menurutnya, untuk tabungan idul fitri pada dasarnya sudah ditutup dan tidak dijalankan sejak tahun 2014. Namun, ada beberapa cabang yang masih membuka tabungan idul fitri. Seperti halnya, cabang Kalibeber dan Selomerto.

“Sebenarnya sejak satu tahun yang lalu, tabungan Idul Fitri sudah dihapus. Tetapi, ada dua cabang yang tetap membuka. Dan kami akan segera mengupayakannya,” ucapnya.

Menurutnya, macetnya pinjaman terjadi karena beberapa faktor diantaranya karena pengelolaannya yang kurang maksimal. Selain, itu juga karena fator pasar terbakar. “Memang kebakaran pasar juga menjadi salah satu pemicu pinjaman macet,” jelasnya.

Pihaknya juga mengaku, untuk nasabah yang akan mengambil uang harus melalui orang yang menarik pertama kali. Sebab, penarik atau karyawan yang dulunya menjadi petugas penarik menjadi kunci penting. “Karena ada masalah seperti ini, maka untuk nasabah yang menabung, bisa mengambilnya dengan syarat mengetaui penarik tabungan,” tuturnya.

Untuk diketahui, beberapa karyawan BMT Al Jami juga sudah tidak bekerja. Hal itu,dipicu karena masalah internal BMT Al Jami yang cukup pelik. (Red-HW49/Foto: FJ/Harian Wonosobo).

01:41