KREATIF: Musda ITMI Wonosobo |
“Keterbatasan bukan penghalang untuk mencipatakan peluang kegiatan ekonomi kreatif. Karena, dengan memiliki ekonomi kreatif tuna netra bisa mandiri,” papar Ketua Majelis Pertimbangan Daerah (MPD) ITMI Kabupaten Wonosobp. Maswan, SPd dalam Musda 3 di kedai kopi EsEm, kemarin.
Tekad untuk menuju tuna netra yang mandiri itu dbuktikan langsung dengan pelatihan-pelatihan. Bekal pelatihan itu menjadi sarana tuna netra untuk memiliki ketrampilan. “Selama ini berbagai pelatihan sudah dilakukan. Bahkan, anggaran selama 5 tahun tidak habis untuk kegiatan pelatihan,” tuturnya.
Ketua DPD ITMI Kabupaten Wonosobo, Sugino mengatakan, anggaran yang dimilki ITMI Kabupaten Wonosobo selama lima tahun sebanyak Rp8juta. Namun, anggaran yang dipergunakan hanya skeitar Rp5juta.
“Kegiatan selama 5 tahun DPD ITMI Wonosobo dengan anggaran sekitar Rp8 juta, dipergunakan hanya skitar Rp5 juta untuk kegiatan pelatihan kewirausahaan antara lain home industri carica, pelatihan pijat modern dan sebaginya,” terangnya.
Sementara itu, Pembina DPD ITMI Kabupaten Wonosobo, Agus Subagiyo yg sekaligus sbg ketua Badan Pembina Pelestari Pejuang & Semangat nilai-nilai 45 (BPPJSN 45) merasa sangat bangga dan terharu melihat semangat saudara ITMI kabupaten Wonosobo yang telah menunjukan nilai2-nilai perjuaangannya dengan tetap berusaha untuk berjuang menuju kemandirian.
“Dengan bekerja keras berlatih dan menjalankan wirasusaha walau kondisinya tanpa melihat,” ungkapnya.
“Sedulur ITMI bisa melihat dengan mata hati yang suci dengan berani untuk mandiri. Tidak mau me minta-minta apalagi dengan memakan makanan yang bukan haknya,” ucapnya.
Ia mengharapkan pemerintah nantinya bisa membantu untuk memfasilitasi perjuangan ITMI untuk dibuatkan tempat panti pijat di daerah atau terminal zona wisata, misal di sikunir kampung Dieng dan sebagainya. (Red-HW39/Foto: Fat/Harian Wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment