H Khaidar Riskana |
Untuk itu, hal yang perlu dilakukan ialah memberikan penunjang kesehatan berupa alat-alat kesehatan agar nantinya masyarakat akan mendapatkan pelayanan dengan baik. Hal itu diungkapkan calon anggota legislatife (caleg) dari PDIP di Daerah Pemilihan (Dapil) IV (Mojotengah, Garung, Kejajar), H. Khaidar Riskana (Ndono) kepada Harian Wonosobo, Senin (28/4).
Pria yang berhasil memperoleh suara 4536 ini mengatakan, selama ini sektor kesehatan masih minim perhatian, terutama dalam masalah anggaran. Untuk itu, hal yang mendasar adalah menambah anggaran kesehatan.
“Saya merasakan sendiri ketika berkunjung ke rumah sakit, hampir sebagian besar masyarakat kurang mendapat perhatian secara serius dalam pelayanan. Hal itu tidak kemudian menyalahkan instansi kesehatan, melainkan karena factor anggaran yang minim,” terangnya.
Disebutkan pula, langkah yang akan diambil untuk memperhatikan sektor kesehatan ialah bekerjasama dengan dinas kesehatan untuk mengetahui kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan. Kebutuhan tersebut meliputi, alat-alat kesehatan, obat-obat kesehatan, ruangan kesehatan dan lain
sebagainya.
“Jika anggaran APBD bisa menyentuh kesehatan dengan baik. Maka, masyarakat akan menikmati pelayanan kesehatan dengan maksimal,” terangnya.
Selain itu, sosialisasi BPJS juga harus dioptimalkan, karena pelayanan kesehatan berupa BPJS sangat memberikan dampak positif. Hanya saja, karena kurangnya pemberian pemahaman kepada masyarakat maka masyarakat masih belum memahami prosedur lebih mendalam.
“Untuk sosialisasi BPJS harus digiatkan, agar masyarakat pedesaan benar-benar memahami akan manfaatnya,”terangnya.
Bukan hanya itu, H. Khaidar juga berencana untuk memperhatikan pendidikan terutama dalam pemerataan pendidikan. Karena selama ini masih terasa anggaran pendidikan belum merata. “Anggaran pendidikan yang digelontorkan ke Dinas Pendidikan sangatlah banyak, tetapi masih kurang merata. Untuk itu, akan kami kawal, supaya anggaran pendidikan bisa merata antara desa dan kota,”jelasnya.
Ia juga menyampaiakan, pemrintah jangan dengan mudah mengeluarkan ijin untuk took modern. Karena, dampaknya para pedagang tradisional yang mendapatkan kerugian. “Jika pendirian took modern dengan mudah dikeluarkan, maka pedagang tradisional yang kasian. Sebab, keberadaannya cukup mengancam mereka,”terangnya.
Ia juga berencana untuk memperhatikan kondisi jalan pertanian. Sebab, jalan tersebut sangat penting untuk akses pertanian. “Ketika jalan-jalan pertanian di desa-desa bisa diperbaiki. Maka perekonomian para petani akan meningkat, karena akses jalannya sudah mudah,”tuturnya. (Red-HW39/Foto: Jam/Harian Wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment