 |
| PASAR MURAH: Warga menggeruduk pasar murah di Wonosobo |
Acara tersebut disambut antusias warga masyarakat, terbukti tak lebih dari dua jam sejak dibuka oleh Wakil Bupati, gelaran rutin tahunan itu sudah harus ditutup. Lantaran, persediaan komoditas kebutuhan pokok, seperti beras, minyak, gula pasir dan telur habis tak bersisa.
Para petugas dari DWP kewalahan menghadapi antusiasme warga yang terkesan tak sabar untuk mendapat barang kebutuhan mereka. Stok minyak yang mencapai 600 pieces kemasan 1 liter, dan 100 lebih kantong kemasan 2 liter habis dibeli warga dalam waktu kurang dari 1 jam.
Pasar murah tersebut diadakan untuk memenuhi kebutuhan pokok menjelang lebaran dengan harga lebih murah melalui subsidi pembelian antara 20-50 persen. Selain itu, kegiatan tersebut untuk menjaga ketersediaan kebutuhan pokok masyarakat dan menjaga stabilitas harga kebutuhan pokok sebagai upaya pengendalian inflasi daerah.
Kabag Perekonomian dan Ketahanan Pangan Setda Pemkab Wonosobo, Harti mengatakan selama dua hari, pasar murah digelar di tempat tersebut guna meringankan beban masyarakat berpenghasilan rendah, agar kebutuhan pokok mereka tetap tercukupi selama bulan Ramadan.
Harti menjelaskan, acara serupa akan digelar di masing-masing kecamatan yakni 49 desa dari 23 Juni hingga 9 Juli 2015 secara bergiliran.
“Pasar murah dapat meringankan kebutuhan masyarakat,” katanya.
Wakil Bupati Maya Rosida mengungkapkan, dari acara tersebut diharapkan masyarakat ekonomi rendah dapat mengimbangi harga kebutuhan pokok yang melambung.
“Sebagai pelayanan masyarakat kurang mampu, agar dapat mencukupi kebutuhan selama puasa dan lebaran,” katanya.
Kurang Tepat Sasaran
Hanya saja, Maya yang dalam kesempatan tersebut hadir bersama Ketua DPRD, Kapolres dan Sekda juga sempat menyoroti beberapa pembeli yang ternyata melakukan pembelian lebih dari sekali.
“Sebaiknya tata cara pembelian barang-barang di pasar murah, terutama yang mendapat subsidi, lebih diawasi lagi, karena khawatir ada pedagang yang memanfaatkan momentum pasar murah untuk kulakan dagangan”, harap Maya.
Ketua DWP Kabupaten, Rahmawati Eko Sutrisno mengatakan, tahun sebelumnya sempat memakai sistem kupon, namun ternyata justru banyak warga yang tidak datang. Untuk keperluan pasar murah kali ini, Wati mengaku telah mengalokasikan subsidi hingga mencapai 46 Juta Rupiah untuk 2 hari.
“Alokasi subsidi diprioritaskan untuk barang-barang kebutuhan pokok seperti beras sebanyak 4 ton, gula pasir 5000 kilogram, minyak goreng 1500 liter, dan telur serta tepung terigu dalam jumlah yang mencukupi”, urai Wati lebih lanjut.
Terkait upaya mengantisipasi adanya pedagang yang memanfaatkan kesempatan, Wati mengaku akan lebih mengoptimalkan peran petugas keamanan dari Satpol PP dan ketegasan para petugas yang melayani pembelian. Selain itu, ia juga menghimbau agar para pedagang memiliki kesadaran untuk tidak merebut hak warga tak mampu, dengan ikut membeli barang untuk dijual kembali.
Selain menyediakan kebutuhan pokok dengan harga murah, dalam acara tersebut, disediakan pula pasar murah untuk pakaian layak pakai dengan harga antara Rp 2 ribu sampai Rp 5 ribu. Kegiatan juga menggandeng UMKM untuk turut memasarkan produknya. (Red-HW34/irma).
0 komentar:
Post a Comment