Penggunaan Dana Bos di Wonosobo Diselaraskan Kebutuhan Sekolah

Garung, Harian Wonosobo – Pengetahuan kepala sekolah dalam membuat perencanaan sekolah harus ada keselarasan antara kebutuhan sekolah yang ditopang dengan dana Biaya Operasional Sekolah (BOS) dengan kebijakan yang ditetapkan. Dari situlah, sekolah akan bisa melakukan kegiatan sesuai kebutuhan, karena semua potensi yang dimiliki sekolah sudah dituangkan secara menyeluruh dalam Evaluasi Diri Sekolah (EDS).

“EDS harus benar-benar mencerminkan kondisi sebenarnya di sekolah tanpa ditutup-tutupi, karena EDS akan digunakan sebagai dasar sekolah dalam membuat Perencanaan sekolah, sehingga dokumen perencanaan sekolah nanti akan benar-benar mencerminkan kebutuhan sekolah masing-masing,” ungkap Kabid Kurikulum Dinas Dikbudpora Kab. Wonosobo, Agam Iskandar dalam sambutannya dalam agenda pelatihan sekolah dasar di Rumah Makan Mbok Ro 5 Garung, Wonosobo, Kamis (18/6/2015).

Ketua KKKS yang juga  panitia, Tri Umiyati smenyatakan bahwa pelatihan penyusunan EDS, RKS, RKT dan RKAS ini merupakan kebutuhan mendesak bagi sekolah, karena selama ini, dalam membuat perencanaan, sekolah-sekolah pada umumnya belum bisa menggali potensi secara maksimal, sehingga dalam menyusun rencana sekolah pun belum bisa mengakomodasi kebutuhan secara tepat dan optimal.

“Oleh karena momen ini sangat tepat, karena bertepatan dengan menjelang liburan semester satu, di mana di dalam masa liburan Kepala Sekolah bersama Tim Pengembang Sekolah (TPS) masing-masing akan menyusun perencanaan sekolah, baik berupa RKS, RKT maupun RKAS, yang diawali dengan menyusun dan atau mereview Evaluasi Diri Sekolah. Sehingga pada awal Tahun Ajaran baru nanti sekolah sudah punya acuan kerja,” tuturnya.

Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan pengetahuan kepada sekolah, agar dalam membuat perencanaan sekolah ada keselarasan antara kebutuhan sekolah, yang sebagian besar ditopang oleh dana BOS,  dengan kebijakan yang berlaku. Bila hal ini bisa terwujud, di satu pihak sekolah akan bisa melakukan kegiatan sesuai kebutuhan, karena semua potensi yang dimiliki sekolah sudah dituangkan secara menyeluruh dalam EDS.

Atas dasar EDS ini, sekolah  akan menyusun perencanaan sekolah. Di lain pihak kegiatan yang dilaksanakan tersebut tidak bertentangan dengan kebijakan yang berlaku, sehingga sekolah akan lebih fokus untuk meningkatkan mutu pendidikan, tanpa dihantui akan melanggar peraturan yang berlaku.

“Itulah sebabnya, KKKS juga merasa perlu untuk mengundang Inspektorat Kabupaten agar memberikan pengetahuan bagaimana cara mengelola dana BOS secara benar, berikut pelaporannya,” tambahnya.
 

Rahardian Agus Rifa’i dan Rumiyati, dari Ispektorat Kabupaten yang memberikan materi tentang pengelolaan dan pelaporan dana BOS, menyampaiakan bahwa pada prinsipnya setiap pengeluaran harus didukung oleh bukti transaksi yang sah. Dan setiap  kegiatan yang akan dilakukan sekolah agar direncanakan secara matang oleh Tim Pengembang Sekolah.

Mereka juga menegaskan, bahwa Inspektorat Kabupaten, dalam setiap inspeksinya hanya menerapkan fungsi pembinaan, dengan harapan agar permasalahan yang ditemukan dalam pengelolaan BOS tidak sampai ke ranah hukum.

Sementara itu Barlia Yulianto, Kepala UPTD Dikbudpora Kec. Garung berpesan agar setelah pelatihan ini, Kepala Sekolah dan Bendahara beserta Tim Pengembang Sekolah menindaklanjuti untuk menyusun EDS , RKS, RKT, dan RKAS, dan mengelola dana BOS sesuai dengan aturan yang berlaku. Pelatihan ini dilakukan, USAID PRIORITAS bekerjasama dengan KKKS Kec. Garung kembali melatih Sekolah Dasar se Kecamatan Garung.

USAID PRIORITAS melatih bidang manajemen, khususnya penyusunan Evaluasi Diri Sekolah, Rencana Kerja Sekolah, Rencana Kerja Tahunan, dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS), atau yang juga sering dikenal sebagai Rencana Anggaran Pendapatan da Belanja Sekolah (RAPBS). Pelatihan ini diikuti oleh 48 orang dari unsur Kepala Sekolah dan Bendahara Sekolah yang berasal dari 24 SD. (Red-HW49/Foto: Jam/Harian Wonosobo).

23:56