COBA: Pengusaha tralis di kelurahan Jlamprang Wonosobo |
“Pengusaha ingin sekali bantuan pemerintah untuk memasarkan produk-produk tralis dari Jlamprang. Karena, dengan ramainya produk yang terjual maka tidak kebingungan modal. Sebab, selama ini masih banyak pengusaha yang kesulitan mendapatkan modal untuk pembuatan tralis,” ujar Ketua Kelompok Trealis Adi Karya Kelurahan Jlamprang, Muhamad Khoirul Hasan disela-sela pertemuan dengan kelompoknya, Minggu (10/5/2015).
Menurut Hasan, bantuan yang bisa dilakukan pemerintah adalah dengan menggandeng jaringannya. Bahkan, bisa juga dilakukan dan dipromosikan dalam pertemuan-pertemuan yang digelar pemerintah.
“Banyak sekali media atau perantara yang bisa dilakukan pemerintah. Karena, bisa dilakukan juga pada saat pertemuan dinas,” tuturnya.
Lebih lebih lagi, kata Hasan, pengusaha tralis ingin apabila ada pekerjaan yang berhubungan dengan las atau tralis memakai jasa dari para pengusaha kecil di Jlamprang. Karena, bisa meningkatkan perekonomian warga sekitar dan mampu mengurangi angka pengangguran.
“Keberadaan usaha tralis ini mampu mengurangi angka pengangguran. Karena, saat ini sangat sulit untuk menemukan anak-anak yang nganggur. Hampir, kebanyakan anak-anak Jlamparng sudah bekerja di tralis,” katanya.
Menurutnya, sejauh ini ada beberapa kegiatan yang berhubungan dengan tralis oleh pemerintah sudah dikerjakan oleh pengusaha Jlamprang. Namun, masih ada juga yang dikerjakan oleh pengusaha tralis liar daerah.
“Kadang memakai kita, tetapi kadang juga ada diluar kota,” ucapnya.
Selain bantuan pemasaran, pihaknya juga menginginkan agar peralatan untuk tralis juga mendapatkan perhatian. Karena, selama ini ada beberapa alat yang digunakan untuk ngelas tetapi masih terbatas.
“Dari 85 pengusaha tralis di Jlamparng, hanya ada dua rol tralis. Akhirnya, ketika ada yang membutuhkan maka menyewa, karena harganya sampai R20juta,” ungkapnya.
Pada saat memotivasi para pekerja dan pengusaha tralus, dosen UGM Raden Boko mengatakan, peran pemerintah dalam hal memasarkan barang atau produk milik pengusaha kecil sangatlah besar. Sebab, di negara-negara maju model atau keiukutsertaan pemerintah dalam memasarkan barang warganya sudah dilakukan.
“Agar pengusaha kecil bisa maju, maka perlu bantuan untuk memasarkan barangnya,” paparnya.
Pemateri yang lainnya, Ir. Agus Subagiyo juga menceritakan pengalamannya ketika di Jepang. Karena, selama di Jepang pengusaha kecil benar-benar dibantu oleh pemerintah. Bahkan, ketika ada pengerjaan mall, pemerintah mempercayakannya kepada asosiasi pengusaha tralis. (Red-HW58/Foto: Ibda/Harian Wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment