Iklan

Iklan

iklan

iklan
  • Berita Terkini

    Friday 26 June 2015

    Membuat Topeng, Warisan Turun Temurun Wonosobo

    Supratikno pengrajin topeng di Singosari Wonosobo
    Salah satu tradisi turun-temurun di Wonosobo adalah membuat topeng. Tak semua orang bisa menciptakan sebuah karya, karena mebutuhkan ketelitian dan kesabaran untuk membuat sebuah karya yang diminati khalayak. Karena, darah yang mengalir ditubuh seniman, biasanya merupakan warisan dari sesepuhnya.  Seperti halnya, Supratikno Warga Singosari, Desa Perboto, Kecamatan Kalikajar mewarisi keahlian dari kakeknya yang mahir membuat berbagai jenis topeng. Sifat pribadi seseorang bisa digambarkan dalam sebuah wujud topeng.

    Sebuah gubuk yang terletak dibelakang rumah dipenuhi dengan tatahan kayu beserta alat-alat untuk menghaluskannya. Peralatan tersebut, berupa tatah kayu, gergaji potong, gergaji belah, pantek, ganden, pasah keruk dan pisau. Pisau ditangan Supratikno dengan cakap digunakan untuk memangkas kayu. Jenis kayu pule yang ditatah, dirajinkan dan dihaluskan itu hendak diubah menjadi sebuah topeng.

    Di depannya terdapat topeng Kebogiro, Macan, Sari ndoro, Sumyar dan Jangkrik Genggong. Kelima topeng yang sudah dicat dengan halu itu merupakan karyanya yang sudah dipesan.

    “Sudah sejak dulu, simbah kami membuat topeng. Turun temurun ke anak cucu,” terang pengrajin topeng asal Singosari, Desa Perboto, Kecamatan Kalikajar, Supratikno kepada Harian Wonosobo di sela-sela merapikan topeng jangrik genggong di rumahnya. 

    Sejak tahun 1989, Supratikno mulai belajar membuat topeng dari pamannya. Darah seni membuat topeng sudah mengalir dari mendiang ayahnya. Karena, ayah dan kakek Supratikno merupakan seniman atau pengrajin alat-alat kesenian di kampungnya. Darah topeng diwariskan kepada Supratikno dan darah membuat alat musik gendingan diwariskan kepada kakaknya.

    “Sudah sejak dulu simbah saya memang mencintasi kesenian dan pembuat topeng,” terangnya.

    Semenjak muda sudah muncul rasa cinta terhadap kesenian. Karena, bagi Supratikno kunci atau modal utama untuk bisa membuat topeng itu cinta. Dengan cinta maka akan memunculkan semangat telaten dan kesabaran. Untuk membuat topeng membutuhkan ketelitian. Tak cukup itu, karena butuh kesabaran. Dengan teliti dan sabar maka akan menghasilkan sebuah karya topeng yang berkualitas.

    “Kuncinya seneng dulu,”terangnya.

    Proses pembuatan topeng tidaklah mudah, karena bahan atau kayu yang digunakan untuk membuat topeng tak sembarangan. Butuh jenis kayu pule. Kayu pule ini karakternya ketika diamplas akan halus dan kayunya empuk.

    “Kayu yang sudah didapatkan kemudian dirimbas dengan ukuran panjang 22 centimeter dan lebar 16 centimeter,”terangnya. 

    Setlah ukurannya sesuai, barulah dibuat sketsa wajah, lalu diamplas dan diplamer hingga dicat. Dalam memberikan warna topeng, dilakukan empat kali proses pengecetan. Supaya, hasil topengnya halus dan juga rapi.

    Untuk membuat jenis topeng, dalam angan-angannya sudah terbentuk sebuah gambar. Gambaran itulah yang kemudian memunculkan ide untuk membuat suatu jenis topeng yang sesuai dengan karakter seseorang. Namun, untuk topeng pesanan, Supratikno membuatkan sesuai dengan pesanan.

    “Selama satu hari bisa membuat antara satu sampi dua topeng,” terangnya.

    Pemesan topeng datang dari dalam daerah dan luar  daerah di Jawa Tengah. Mulai dari Temanggung, Banjarnegara dan Pekalongan.

    Untuk harga topeng yang dibuatnya bervarisasi. Harga topeng terendah berkisar Rp120ribu hingga Rp300ribu. Namun, untuk jenis topeng barongan harganya bisa mencapai Rp1.5juta. Karena, dalam proses pembuatanya memakan waktu cukup lama. Kemudian, untuk bahannya juga cukup banyak.

    Untuk jenis topeng itu dibuat sesuai dengan karakternya. Karena, untuk karakter kasar maka topeng yang dibuat juga disesuaikan. Sebab, ada juga jenis topeng yang memiliki karakter lembut. Jika, karakyter lembut maka akan dibuatkan jenis topeng yang lembut.

    Untuk jenis topeng dengan karakter keras itu nama topengnya Kebo Giro, Jangrik Genggong dan sebagainya. Untuk jenis topeng yang memiliki karakter gagah yatu sumyar, ceripik kuning dan sebagainya. Kemudian, untuk jenis topeng yang halus kondang keli, gonies.

    (Laporan Khusus Harian Wonosobo/Foto: Fatjam/HW35).
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Membuat Topeng, Warisan Turun Temurun Wonosobo Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top