Wonosobo, Harian Wonosobo - Investor asal Jakarta dan Semarang tertarik untuk membangun Pembangkit Listrik Tenaga Mini Hidro (PLTMH) di Kabupaten Wonosobo. Keempat investor tersebut sedang melengkapi berkas dan melakukan proses perijinan.
“Sekitar setengah bulan ini ada investor PLTMH yang masuk mengajukan permohonan untuk investasi di Kabupaten Wonosobo. Baru kita proses, proses ijin prinsip belum kita olah karena ada beberapa yang berkas yang belum lengkap,” ungkap Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Wonosobo, Drs. Gatot Hermawan, Rabu (3/6/2015) baru-baru ini.
Para investor tertarik karena Wonosobo memiliki potensi sumber daya air yang cukup tinggi untuk PLTMH. Sehingga bisa memberikan pelayanan listrik bagi masyarakat setempat.
Untuk lokasi yang masuk dalam proses perijinan yaitu, dua di sungai serayu yakni yang berada di wilayah Kecamatan Mojotengah dan Kota. Kemudian, investor juga tertarik dengan sungai Bogowonto di Kepil dan sungai Begaluh di Kecamatan Kalikajar.
“Ada empat investor yakni dua dari Semarang dan dua dari Jakarta. Lokasi yang diajukan ialah sungai Begaluh, Sungai Bogowonto dan sungai Serayu,” tuturnya.
Menurutnya, rencananya mulai Minggu depan proses perijinan akan di bahas. Sebab, pihaknya baru menerima proses untuk ijin prinsip.
“Perijinann baru saja masuk, insallah mulai minggu depan kita bahas. Dan nantinya juga memerlukan kajian RTRW, kemudian berkaitan dengan lokasi. Sungai-sungai tersebut dibawah naungan balai besar wilayah sungai serayu, dari segi pertanian mengganggu tanah pertanian tidak, pembebasan lahan disekitar itu dan sebagainya,” ucapnya.
PLTMH yang akan dibangun diperkirakan memiliki kapasitas pembangkit listrik 1 megawatt sampai 10 megawatt dengan memanfaatkan debit air dan tinggi jatuh yang optimum dari sungai yang diajukan. Untuk kemudian, hasil pembangkit listrik nantinya akan disambung langsung ke jaringan transmisi.
“Nanti ketika prosesnya sudah bisa dilakukan, maka Pihak PLN akan membeli listrik dari pengembang dan listrik yang dibeli PLN dari pihak pengembang PLT Mini Hidro kemudian dijual ke masyarakat sesuai ketentuan,” jelasnya.
Menurutnya, untuk proses jual beli pembangkit listrik akan ditangani oleh pengembang dengan PLN. Pihak nya hanya mengurus proses perijinan. “Kami akan membahas proses perijinannya,” tambahnya. (Red-HW58/Foto: Harian Wonosobo).
“Sekitar setengah bulan ini ada investor PLTMH yang masuk mengajukan permohonan untuk investasi di Kabupaten Wonosobo. Baru kita proses, proses ijin prinsip belum kita olah karena ada beberapa yang berkas yang belum lengkap,” ungkap Kepala Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kabupaten Wonosobo, Drs. Gatot Hermawan, Rabu (3/6/2015) baru-baru ini.
Para investor tertarik karena Wonosobo memiliki potensi sumber daya air yang cukup tinggi untuk PLTMH. Sehingga bisa memberikan pelayanan listrik bagi masyarakat setempat.
Untuk lokasi yang masuk dalam proses perijinan yaitu, dua di sungai serayu yakni yang berada di wilayah Kecamatan Mojotengah dan Kota. Kemudian, investor juga tertarik dengan sungai Bogowonto di Kepil dan sungai Begaluh di Kecamatan Kalikajar.
“Ada empat investor yakni dua dari Semarang dan dua dari Jakarta. Lokasi yang diajukan ialah sungai Begaluh, Sungai Bogowonto dan sungai Serayu,” tuturnya.
Menurutnya, rencananya mulai Minggu depan proses perijinan akan di bahas. Sebab, pihaknya baru menerima proses untuk ijin prinsip.
“Perijinann baru saja masuk, insallah mulai minggu depan kita bahas. Dan nantinya juga memerlukan kajian RTRW, kemudian berkaitan dengan lokasi. Sungai-sungai tersebut dibawah naungan balai besar wilayah sungai serayu, dari segi pertanian mengganggu tanah pertanian tidak, pembebasan lahan disekitar itu dan sebagainya,” ucapnya.
PLTMH yang akan dibangun diperkirakan memiliki kapasitas pembangkit listrik 1 megawatt sampai 10 megawatt dengan memanfaatkan debit air dan tinggi jatuh yang optimum dari sungai yang diajukan. Untuk kemudian, hasil pembangkit listrik nantinya akan disambung langsung ke jaringan transmisi.
“Nanti ketika prosesnya sudah bisa dilakukan, maka Pihak PLN akan membeli listrik dari pengembang dan listrik yang dibeli PLN dari pihak pengembang PLT Mini Hidro kemudian dijual ke masyarakat sesuai ketentuan,” jelasnya.
Menurutnya, untuk proses jual beli pembangkit listrik akan ditangani oleh pengembang dengan PLN. Pihak nya hanya mengurus proses perijinan. “Kami akan membahas proses perijinannya,” tambahnya. (Red-HW58/Foto: Harian Wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment