Camat Kertek dan Sekcam Kertek berbincang dengan korban |
Saat Harian Wonosobo berkunjung bersama dengan Camat Kertek Urip Prasetyo kemarin pagi (24/6/2015) ke rumahnya, Yulianto nampak sibuk menerima tamu yang secara bergantian keluar masuk rumahnya. rasa lelah nampak terlihat dari raut wajahnya yang terlihat agak pucat.
“Perampok masuk ke rumah saya pada pukul 19.30 WIB , saat saya tinggal sholat di mushala,” ungkapnya mengawali cerita.
Menurutnya, saat kejadian berlangsung, istri dan anaknya berada dirumah, sementara perampok diduga masuk ke dalam rumah melalui bagian belakang rumah yang terbuka.
“Waktu itu istri saya Hartinah akan ambil air wudhu untuk sholat isya di belakang rumah, saat membuka pintu tiba-tiba mulutnya dibekap menggunakan tangan oleh seorang laki-laki yang tidak dikenal,” katanya.
Melihat hal itu, sang istri panik dan berontak melempaskan diri hingga sempat terjatuh, dan berteriak maling. Sementara anaknya yang pertama Rani Agustina yang melihat kejadian tersebut, secara spontan juga ikut berteriak maling.
“Teriakan anak saya itu terdengar oleh warga yang sedang menjalankan ibadah tarawih di muhsolla, termasuk saya sendiri, doa belum selesai dipanjatkan, saya langusng lari menuju belakang rumah,” terangnya.
Terlihat tiga orang yang tidak dikenal lari keluar dari rumahnya, satu orang lari melalui areal persawahan yang membentang di belakang rumahnya, sementara dua orang lari menuju ke arah jalan besar, dimana mobil kijang innova sudah menunggunya.
“Saat kedua perampok itu lari, ditengah jalan bertemu dengan tetangga saya pak catur. saya bilang kepadanya itu malingnya, tangkap saja. namun pak catur tidak bergeming sebab salah satu pelaku menodongkan obeng dan juga pistol,” bebernya.
Selang beberapa saat kemudian, muncul chandra, tetangga korban yang membawa sepeda motor, kemduian korban menyuruhnya untuk membuntuti mobil sang perampok. Chandra bergerak sigap megikuti perintah korban membuntuti mobil perampok, sementara tetangga yang lain melaporkan kejadian tersebut kepada petugas kepolisian setempat.
Diakui olehnya bahwa istrinya memang menyimpan uang tabungan tahunan milik warga Dusun Dalangan Desa Purwojati Kertek yang jumlahnya sekitar Rp. 105 juta.
”Istrinya saya memang menyimpan uang tabungan tahunan milik warga Dusun Dalangan sebesar Rp.105 juta yang akan dibagikan pada tanggal 10 bulan ramadhan, uang itu belum lama diambil di BKK kertek,” bebernya
Sedangkan istri korban Hartinah megaku sangat kaget dan trauma dengan kejaidan itu. Menurutnya, dia disergap oleh perampok persis saat membuka pintu belakang rumah dan akan mengambil air wudhu untuk menjalankan ibadah sholat isya.
“Begitu saya buka pintu, seketika itu juga saya disergap dan mulut saya dibekap oleh tangan perampok itu, saya berontak dan berteriak, anak saya yang melihat kejaidan itu, ikut berteriak maling, maling, perampok kemudian lari,” kenangnya.
Sementara itu, Camat Kertek Urip Prasetyo mengatakan, bahwa kasus percobaan perampokan itu harus menjadi pembelajaran penting bagi warga kertek terlebih saat bulan ramadan dan jelang lebaran.
“Meski keluarga Yuliyanto tidak mengalami luka dan juga kerugian materi , namun peristiwa ini menjadi pembelajaran penting seluruh warga kecamata kertek untuk meningkatkan keamanan lingkungan masing-masing,” katanya.
Mantan Camat Kalibawang itu meminta warga harus mengaktifkan kembali pos kamling di lingkungan setiap RT dan RW, serta memasang kentongan di setiap rumah. (Red-HW34/Agus Supriyadi-Kertek).
obscene shaman is a shaman who has no knowledge but only to deceive women raped
ReplyDeleteagen poker online terbaik indonesia