LPG 3 Kilogram di Wonosobo Langka

LANGKA: Para penjual LPG 3 KG di Wonosobo

Wonosobo, Harian Wonosobo – Konsumen gas LPG 3 Kilogram di wilayah Wonosobo merasakan kesulitan untuk mendapatkan gas tersebut. Sebab, sudah hampir tiga minggu tida bisa memperoleh tabung gas 3 kilogram.

“Saya sudah titip tabung gas LPG 3 kilogram di pengecer. Tetapi, sampai saat ini saya tidak bisa memperolehnya,” Terang Fathurahman pelanggan LPG 3 kilogram asal Jlegong, Kabupaten Wonosobo kepada Harian Wonosobo, Rabu (29/4/2015).

Fenomena kekurangan tabung LPG 3 kilogram di wilayah Wonosobo bukan hal baru. Karena, sudah menjadi rutinitas setiap minggunya. Padahal, gas LPG merupakan kebutuhan pokok sehari-hari.

“Kekurangan LPG 3 kilogram itu sudah terjadi sejak lama. Dan kami sendiri tidak tahu penyebabnya. Padahal, agen atau panggkalan gas LPG di Wonosobo sangat banyak. Tetapi selalu saja kekurangan tabung gas,” ujarnya.

Akibat tidak bisa mendapatkan gas LPG kesulitan untuk mengolah kebutuhan sehari-hari. Karena, tanpa adanya tabung gas sulit untuk mengolah kebutuhan dapur. “Terpaksa harus menunggu,” jelasnya.
Idung pengecer tabung gas asal Jaraksari, membenarkan jika saat ini stok gas LPG dikurangi dari pangkalan. Pihaknya tidak mengetahui pasti penyebab terjadinya pengurangan. Hanya saja sudah beberapa minggu ini stok tabung selalu dikurangi.

“Biasanya satu minggu saya dikirim dua atau tiga kali. Tetapi, saat ini hanya satu kali saja dikirim gasnya,” kata dia.

IA menduga jika kekuarangan gas LPG 3 kilogram itu lebih disebabkan ada permainan oknum yang tak bertanggung jawab. Sebab, bisa saja dri agen atau panggalan ada yang menjual dengan harga yang lebih tinggi.

“Agen atau panggalan yang penting kan laku. Kadang tidak memikirkan kebutuhan diwilayahnya,” bebernya.

Menurutnya, kondisi kekurangan gas LPG ini sudah menjadi hal yang biasa. Dan terjadi diberbagai wilayah yang ada di Kabupaten Wonosobo.

“Sudah biasa, dan pemerintah terkesan membiarkan saja kekurangan gas ini,” katanya.  

Ia mengharapkan agar ada pengawasan yang tegas dari pemerintah. Sebab, ketika tidak ada pengawasan yang tegas maka berpotensi terjadinya permainanoknum-oknum yang tak bertanggung jawab.

“Jangan sampai lalai dalam pengawasan, karena bisa saja panggalan di wilayah Wonosobo menjual ke wilayah lain hanya karena harganya yang lebih tinggi. Sehingga, kebutuhan warga di perkotaan yang kekurangan,” pungkas dia. (Red-HW48/Foto: Harian Wonosobo).

14:09