SERAGAM: Guru dan pelajar SDN 1 Kalibeber Wonosobo |
Pengamalan nasionalisme terhadap Bangsa dan Negara bisa dilakukan dengan berbagai cara. Melalui pakaian yang dikenakan dalam momen-momen perlombaan juga bisa dilakukan. Seperti halnya, grup rebana Sekolah Dasar Negeri (SDN) 1 Kalibeber, Kecamatan Mojotengah yang mengenakan seragam bercorak merah dan putih sebagai wujud penanaman cinta terhadap tanah air.
Ada yang beda pada loma Mata Pelajaran PAI dan Seni (Mapsi) tingkat SD se Kecamatan Mojotengah yang digelar di SD 2 Kalibeber. Perbedaan terlihat jelas pada jenis lomba rebana. Bahkan perbedaan itu mampu membuat wajah-wajah anak-anak yang ikut rebana memesona.
Raut muka Rudi salah satu personel rebana SDN I Kalibeber terlihat tegang. Ketegangan itu tampak sesaat setelah nomor urutan untuk tampil diundang oleh panitia. Namun, mukanya yang tegang itu tetap terlihat ceria berkat seragamnya yang memiliki warna yang menonjol. Pakaian yang dikenakan itu mampu memikat kontestan lainnya. Karena, keunikan warna pakaian rebana yang dikenakan menyerupai bendera Indonesia.
Sedikitnya dua belas anak-anak yang merupakan peserta lomba rebana memakai pakaian berwarna merah dengan sorban dan kerudung yang dihiasi warna putih. Bukan tanpa niat, tetapi para guru SDN I Kalibeber memang sengaja mengenakan pakaian itu sebagai upaya menanamkan rasa cinta terhadap tanah air. “Sejak awal kami ingin pakaian yang dikenakan anak-anak, khususnya yang ikut rebana itu memiliki makna. Untuk itu, kami sepakat jika warna yang dipilih adalah merah dan putih,” terang Kepala SDN I Kalibeber, Sriyati SPd, MMPd di kantornya.
Makna pakaian yang dikenakan anak-anak lebih banyak warna merahnya. Kemudian, warna putih yang diseimbangkan itu khusus sorban dan hiasan kerudungnya. Pemilihan makna itu dimaksudkan supaya anak-anak bisa memiliki semangat untuk cinta terhadap tanah air. “Kami memilih warna merah putih dengan maksud melambangkan semangat nasionalisme,” katanya.
Dengan memakai pakaian warna yang unik juga akan bisa membuat peserta lainnya merasa heran dan bertanya. Hingga, akhirnya mengetahui jika pakaian itu ada hubungannya dengan lambang negara. “Cukup banyak yang tertarik, karena jarang pakaian yang digunakan itu mempunyai lambang,” ungkap Eko Ardiyanto yang juga ikut mendampingi.
Bukan hanya pakaiannya saja, tetapi mereka juga terbilang mahir menyanyikan dan menabuh rebana. Karena, dua lagu yang dipilihkan oleh dewan juri bisa dilaksankan dengan baik. “Berkat kebersamaan guru dalam mendampingi, maka mereka bisa meraih juara 3. Mereka membawakan lagu wajib dan lagu pilihan,” tambahnya. (Red-HW39/Foto: Jamil/Harian Wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment