Wonosobo, Harian Wonosobo - Perpustakaan Umum Daerah Kabupaten Wonosobo mengalami kebocoran diberbagai titik, terutama di ruang penitipan tas. Padahal baru sepuluh bulan rampung dari proses pembangunan yang digarap oleh CV Rekaesti Utama asal Semarang.
“Kemarin waktu nitipkan tas di perpusda terlihat jelas kalau atap ruangan penitipan tas tampak ada airnya,” ungkap Rudi Warga Stasiun, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo.
Menurutnya, genangan air itu berasal dari kebocoran genteng. Sebab terlihat jelas tetesan air pada saat hujan. Padahal, gedung perpusda tergolong masih baru. “Saya heran gedung perpusda yang baru kok bisa bocor,” ungkapanya kepada Harian Wonosobo, beberapa waktu lalu.
Megenai kebocoran tersebut, Sataf Tata Usaha Perpusda Anam Lutfi membenarkan jika pada saat turun hujan pernah ada kebocoran. Kebocoran itu disebabkan karena hujan yang terbawa air turun dari lubang genteng. “Pada saat hujan dengan angin besar memang ada beberapa titik yang bocor,”jelasnya.
Melihat kebocoran tersebut, maka pihak CV yang membangun kemudian disuruh untuk membetulkan. Sebab pada saat itu pemeliharaan masih menjadi tanggungjawab CV. “Pas turun hujan ada yang bocor. Kemudian CV kami suruh untuk memperbaiki,” terangnya.
Akan tetapi, jika saat ini gedung perpusda mengalami kebocoran. Pihak CV sudah tidak bertanggungjawab lagi untuk memelihara. Lantaran jangka waktu yang diberikan sudah habis. “Waktu pemeliharaan kan hanya enam bulan. Sehingga kalau saat ini turun hujan sudah tidak bisa lagi untuk menyerahkan ke CV,” terangnya.
Disebutkan, penyerahan sudah diberikan oleh CV yang memborong pada bulan Juli. Sehingga hinga saat ini sudah sepuluh bulan. “Dulu kita menempati pada bulan Desember. Tapi karena enam bulan untuk pemeliharaan. Jadi pada bula juli sudah diserahkan kepada Perpusda,” ungkapnya.
Menurutnya pembangunan gedung baru perpusda, merupakan bantuan langsung dari provinsi yang diberikan oleh Gubernur berkat vprestasi Perpusda sebagai juara nasional. “Bangunan ini diberi dari hadiah Gubernur atas prestasi perpusda tingkat Nasional,” jelasnya.
Pembangunan yang menghabiskan unag hingga enam miliaran itu, belum rampung total. Sebab masih ada rencana untuk pembangunan taman disebelah perpusda. “Rencannya akan dibangun lagi taman yang rencanya ada 2013,” ungkapnya.
Mengingat tahun 2013 akan dibangun taman perusda, maka Kata Lutfi agar pemborong dalam membangun bena-benar bisa membuat bangunan yang berkualitas. Sebab jika tidak berkualitas maka cepat rusak. “semoga saja kedepan pemborong dalam membangun taman bisa dengan sebaik mungkin,”terangnya. (Red-HW38/Foto: Jam/Harian Wonosobo).
“Kemarin waktu nitipkan tas di perpusda terlihat jelas kalau atap ruangan penitipan tas tampak ada airnya,” ungkap Rudi Warga Stasiun, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Wonosobo.
Menurutnya, genangan air itu berasal dari kebocoran genteng. Sebab terlihat jelas tetesan air pada saat hujan. Padahal, gedung perpusda tergolong masih baru. “Saya heran gedung perpusda yang baru kok bisa bocor,” ungkapanya kepada Harian Wonosobo, beberapa waktu lalu.
Megenai kebocoran tersebut, Sataf Tata Usaha Perpusda Anam Lutfi membenarkan jika pada saat turun hujan pernah ada kebocoran. Kebocoran itu disebabkan karena hujan yang terbawa air turun dari lubang genteng. “Pada saat hujan dengan angin besar memang ada beberapa titik yang bocor,”jelasnya.
Melihat kebocoran tersebut, maka pihak CV yang membangun kemudian disuruh untuk membetulkan. Sebab pada saat itu pemeliharaan masih menjadi tanggungjawab CV. “Pas turun hujan ada yang bocor. Kemudian CV kami suruh untuk memperbaiki,” terangnya.
Akan tetapi, jika saat ini gedung perpusda mengalami kebocoran. Pihak CV sudah tidak bertanggungjawab lagi untuk memelihara. Lantaran jangka waktu yang diberikan sudah habis. “Waktu pemeliharaan kan hanya enam bulan. Sehingga kalau saat ini turun hujan sudah tidak bisa lagi untuk menyerahkan ke CV,” terangnya.
Disebutkan, penyerahan sudah diberikan oleh CV yang memborong pada bulan Juli. Sehingga hinga saat ini sudah sepuluh bulan. “Dulu kita menempati pada bulan Desember. Tapi karena enam bulan untuk pemeliharaan. Jadi pada bula juli sudah diserahkan kepada Perpusda,” ungkapnya.
Menurutnya pembangunan gedung baru perpusda, merupakan bantuan langsung dari provinsi yang diberikan oleh Gubernur berkat vprestasi Perpusda sebagai juara nasional. “Bangunan ini diberi dari hadiah Gubernur atas prestasi perpusda tingkat Nasional,” jelasnya.
Pembangunan yang menghabiskan unag hingga enam miliaran itu, belum rampung total. Sebab masih ada rencana untuk pembangunan taman disebelah perpusda. “Rencannya akan dibangun lagi taman yang rencanya ada 2013,” ungkapnya.
Mengingat tahun 2013 akan dibangun taman perusda, maka Kata Lutfi agar pemborong dalam membangun bena-benar bisa membuat bangunan yang berkualitas. Sebab jika tidak berkualitas maka cepat rusak. “semoga saja kedepan pemborong dalam membangun taman bisa dengan sebaik mungkin,”terangnya. (Red-HW38/Foto: Jam/Harian Wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment