IRONIS: Suasana pembelajaran di SDN 3 Wonokampir |
Tangan Tia mengangkat pensil lalu menuangkan tulisan di buku vision. Badannya bergerak tak bisa dihentikan. Sesekali, matanya memandang papan tulis dan menirukan tulisannya. Ayunan badannya itu menandakan kecapean, karena terlalu lama duduk bersimpu. Kadang tangannya digunakan untuk menjepit hidungnya, tak mampu menahan udara kotoran sapi yang masuk ke ruangan kelas. “Baunya kurang enak, dan setiap hari kami belajar berdampingan dengan kotoran sapi,” ucap pelajar kelas II SDN 3 Wonokampir, Wonosobo.
Bukan hanya bau yang dirasakan, karena ruangan yang panjangnya sekitar 3 meter dan lebarnya dua meter itu dipenuhi oleh 20 pelajar kelas II. Mereka, duduk lesehan dan berdesakan untuk bisa mendapatkan ilmu. “Setiap siswa akan merasakan dan masuk kelas II yang sempit ini. Karena, saat ini belum ada kelas untuk kelas II,” eluhnya.
Awalnya tak ada guru yang mau menempati ruangan kelas tersebut. Namun, adalah Mahmud guru wiyata yang dengan berani dan nekad untuk mengajarkan ilmunya kepada pelajar kelas II. “Saya yang mengampu mereka, dan kadang digigiti nyamuk saat mengajar,” kata Mahmud guru pengampu kelas II.
Kondisi ruang kelas yang seadanya itu sudah terbilang sudah nyaman dibandingkan tahun sebelumnya. Karena, beberapa tahun lalu pelajar kelas dua harus belajar di emperan kelas. “Sebelum saya masuk SDN 3 Wonokampir. Anak-anak kelas II belajar di emperan kelas. Namun, setelah itu ada warga yang nawari rumahnya untuk proses belajar,” kata Kepala SDN III Wonokampir, Nurrussati sembari menunjukkan ruangan.
Disebutkan, sejauh ini SDN 3 Wonokampir masih kekurangan dua lokal. Satu lokal untuk kelas II dan satu lokal atau ruangan untuk perpustakaan. “Untuk lahannya sudah kami sedikan, hanya saja belum ada sentuhan bantuan kelas tambahan untuk sekolah kami,” tuturnya.
Menurutnya, berbagai cara sudah dilakukan agar bisa mendapatkan ruang kelas baru. Namun, sampai saat ini belum juga diberikan tambahan kelas. “Saya sudah sering mengajukan, tetapi belum juga diberi,” ungkapnya.
Ia mengaku, sudah ada rambu-rambu dari pemerintah jika sekolahnya akan segera mendapatkan bantuan kelas. Namun, mengenai waktunya belum bisa dipastikan. “Rencananya tahun ini akan dapat bantuan, tetapi belum tahu pasti waktunya,” terangnya. (Red-HW38/Foto: Jamil).
0 komentar:
Post a Comment