Wonosobo, Harian Wonosobo – Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahrga (Disdikopra) Kabupaten Wonosobo mewajibkan kepada para guru yang mengikuti lomba debat bahasa Jawa untuk mengenakan pakaian jawa yang benar dan tepat. Hal itu dilakukan agar ada keseuaian dalam memberikan pemaparan debat bahasa jawa dengan pakaian yang dikenakannya.
Pantauan Harian Wonosobo, puluhan guru mengenakan pakaian jawa lengkap dengan aksesorisnya. Ada yang mengenakan pakaian jawa ala Solo dan ada juga yang mengenakan pakaian jawa ala Jogja.
“Memang peserta diwajibkan mampu menggunakan pakaian jawa yang benar. Mereka disuruh untuk memilih pakaian jawa Solo atau Jogja. Sehinggga ada sinkronisasi antara apa yang dipaparkan dengan pakainnya,” Terang Hs Sismandiri Pengarah Lomba Debat Guru di sela-sela perlombaan di rumah makan Sarirasa.
Menurutnya, pada perlombaan debat guru tahun lalu masih ada guru yang ikut lomba dengan mengenakan pakaian jawa seadanya. Karena, sudah mengenakan pakaian jawa tetapi masih mengenakan celana panjang. Sehingga, terlihat kurang serasi ketika menyampaikan paparan. “Karena itulah agar terlihat serasi maka semuanya diwajibakn untuk memakai pakaian Jawa,” jelasnya.
Menurutnya, lomba debat bahasa Jawa yang dilakukan guru itu untuk memasyarakatkan bahasa jawa. Selain itu, juga mendorong gurunya sendiri agara mampu melaksanakan dan menggunakan bahasa jawa dengan benar dan terang.
“Dengan lomba ini juga diharapkan akan mampu mengimplementasikan siswanya dalam menggunakan bahasa jawa. Bahkan sudah ada satu kecamatan yang memproklamirkan satu hari selama setengah jam menggunakan bahasa jawa,” jelasnya.
Menurunya, untuk tahun kemarin peserta banyak dari guru bahasa jawa. Tetapi, tahun ini boleh bukan guru bahasa jawa. “Yang sudah ikut lomba tahun kemarin tidak boleh ikut. Dulu peserta, sekarang panitia dan untuk temanya berbeda-beda ada yang membahas tentang pelaksanaan kurikulum 2013 serta pengaruh internet bagi pelajar,” jelasnya.
Disebutkan, untuk peserta yang mengikuti perlombaan ini dari guru-guru 15 Kecamatan se Kabupaten Wonosobo. Pesertanya guru SD, SMP dan SMA. “Biar ada kebersamaan maka satu regu tiga orang, terdiri dari unsur guru SD, guru SMP dan SMA,” terangnya. (Red-HW39/Foto: Jamil/Harian Wonosobo).
Pantauan Harian Wonosobo, puluhan guru mengenakan pakaian jawa lengkap dengan aksesorisnya. Ada yang mengenakan pakaian jawa ala Solo dan ada juga yang mengenakan pakaian jawa ala Jogja.
“Memang peserta diwajibkan mampu menggunakan pakaian jawa yang benar. Mereka disuruh untuk memilih pakaian jawa Solo atau Jogja. Sehinggga ada sinkronisasi antara apa yang dipaparkan dengan pakainnya,” Terang Hs Sismandiri Pengarah Lomba Debat Guru di sela-sela perlombaan di rumah makan Sarirasa.
Menurutnya, pada perlombaan debat guru tahun lalu masih ada guru yang ikut lomba dengan mengenakan pakaian jawa seadanya. Karena, sudah mengenakan pakaian jawa tetapi masih mengenakan celana panjang. Sehingga, terlihat kurang serasi ketika menyampaikan paparan. “Karena itulah agar terlihat serasi maka semuanya diwajibakn untuk memakai pakaian Jawa,” jelasnya.
Menurutnya, lomba debat bahasa Jawa yang dilakukan guru itu untuk memasyarakatkan bahasa jawa. Selain itu, juga mendorong gurunya sendiri agara mampu melaksanakan dan menggunakan bahasa jawa dengan benar dan terang.
“Dengan lomba ini juga diharapkan akan mampu mengimplementasikan siswanya dalam menggunakan bahasa jawa. Bahkan sudah ada satu kecamatan yang memproklamirkan satu hari selama setengah jam menggunakan bahasa jawa,” jelasnya.
Menurunya, untuk tahun kemarin peserta banyak dari guru bahasa jawa. Tetapi, tahun ini boleh bukan guru bahasa jawa. “Yang sudah ikut lomba tahun kemarin tidak boleh ikut. Dulu peserta, sekarang panitia dan untuk temanya berbeda-beda ada yang membahas tentang pelaksanaan kurikulum 2013 serta pengaruh internet bagi pelajar,” jelasnya.
Disebutkan, untuk peserta yang mengikuti perlombaan ini dari guru-guru 15 Kecamatan se Kabupaten Wonosobo. Pesertanya guru SD, SMP dan SMA. “Biar ada kebersamaan maka satu regu tiga orang, terdiri dari unsur guru SD, guru SMP dan SMA,” terangnya. (Red-HW39/Foto: Jamil/Harian Wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment