ANGKLUNG: Pelajar SMP Maarif Mlandi yang lihai main angklung |
Suara ramai di ruang Balai Desa Mlandi langsung hilang, sesaat paska kedatangan para pemain angklung diatas panggung. Pandangan mereka tertuju pada anak-anak SMP Maarif Mlandi yang membawa alat kesenian berupa tamborin, base dua, base satu, angklung, kentong dan treo. Alat-alat itu merupakan serangkaian permainan musik angklung.
Mata pengunjung tak berkedip karena menunggu nada merdu yang keluar dari angklung. Kedipan mata pengunjung pun mulai terlihat setelah Hendro mengawali tabuhan angklung dengan mengetuk base nomor dua dibarengai kecepatan tangannya. Lalu mereka merasa terhibur seusai angklung dan tamborinnya menyeimbangi secara berkesinambungan memunculkan lagu Prau Layar. Angklung pun terdengar merdu dan indah setelah dimainkan beramai-ramai dengan kompak.
Goyangan anak-anak saat memainkan musik bernada ganda itupun mampu memikat pengunjung ketika membawakan lagu irama riang dibarengi arasemen serta dimainkan bersama goyangan tubuh yang kompak. Kadang mereka membawakan nada sembari goyang bergeser ke kanan dan bergeser ke kiri.
Pengunjung terlihat puas, kepuasan dan kegembiraan itu di wujudkan dengan tepukan tangan. Namun, tak berhenti di situ, karena pemain angklung masih melanjutkan lagu mengetuk angklung dan mengeluarkan lagu Mars SMP Mlandi.
Adalah Novianto pendamping setia di balik kemeriahan angklung yang dimainkan anak-anak SMP Maarif Mlandi. Sejak 2010, Novianto diajak oleh pihak sekolah untuk mengajarkan cara memainkan musik tradisional itu kepada peserta didik. “Awal mula permainan angklung di SMP Maarif Mlandi dimulai sejak tahun 2010,” terangnya usai menampilkan angklung bersama anak-anak dalam agenda wisuda pelajar SMP Maarif Mlandi.
Pria yang memang memiliki keahlian untuk mengolah dan memainkan angklung itu mengaku, anak-anak bisa dengan kompak menguasai angklung butuh waktu enam bulan. Sebab, harus mengenalkan dulu jenis-jenis alat dan cara menggunakannya. “Selama enam bulan, anak-anak barus bisa menguasai peralatan untuk memainkan angklung,” tuturnya.
Disebutkan, untuk tahap pertama mereka dikenalkan jenis-jenis angklung. Lalu, pada tahap kedua menentukan para peserta untuk menguasai satu alat yang hendak dimainkanya. “Karena dalam memainkan lagu para pemain juga harus memperhatikan teknik sinambung, yaitu nada yang sedang berbunyi hanya boleh dihentikan segera setelah nada berikutnya mulai berbunyi,” katanya.
Menurutnya, pada setiap pemusik akan dibagikan satu hingga empat angklung dengan nada berbeda-beda. Kemudian sang konduktor akan menyiapkan partitur lagu, dengan tulisan untaian nada-nada yang harus dimainkan. “Konduktor akan memberi aba-aba, dan masing-masing pemusik harus memainkan angklungnya dengan tepat sesuai nada dan lama ketukan yang diminta konduktor,” tambahnya.
Menurutnya, lagu-lagu yang dimainkan anak-anak adalah lagu dangdut. Karena, tujuannya untuk menghibur pengunjung ketika sedang ada perayaan. “Hampir semua lagu dangdut sudah bisa,”tutupnya. (Red-HW19/Foto: Jamil).
0 komentar:
Post a Comment