Wonosobo, Harian Wonosobo - Puluhan pelajar Nahdlatul Ulama dari Ranting Kejajar Wonosobo, mengadakan studi banding ke IPNU-IPPNU Ranting Larangan Lor Garung Wonosobo. Kunjungan ke Ranting Larangan ini merupakan kegiatan khusus dari ranting Kejaja serta meningkatkan jalinan silaturahim sesama Kader NU. “Acara inibertemakan membangun IPNU sebagai wadah belajar Kader NU untuk masa depan bangsa. Acara ini diharapkan dapat menambah pengetahuan terkait program kerja IPNU IPPNU ranting larangan lor dan ranting Kejajar. Kegiatan ini diutamakan untukpengurus sehingga mereka memperoleh ilmu dan wawasan serta menambahjaringan silaturahmi antar IPNU," kata ketua IPNU Ranting Kejajar, Fiki Kepada Harian Wonosobo.
Dalam kunjungannya ke ranting Larangan sebanyak 50 kader IPNU IPPNU Ranting Kejajar disambut sangat antusias oleh ketua beserta anggota IPNU IPPNU Ranting Larangan Lor. kegiatan ini selain sebagi wahana silaturrahim juga sebagai ajang belajar dantukar pengalaman seputar kegiatan dan perjalanan organisasi. Kegiatan dimulai dengan opening ceremony, kemudian sharing seputar oraganisasi dan kreatufutasKader. Kegiatan kemudian diakhiri dengan Diskusi dengan Pemateri Mantan ketua IPNU Ranting Larangan Mustamingin dan Mantan Ketua PAC Garung.
Ketua IPNU ranting Larangan Lor, ULfi Hamdan mengatakan, pada tahun 2026, tepat 100 tahun kelahiran NU, Indonesia akan mengalami bonus demografi, di mana jumlah penduduk usia produktif lebih besar dari jumlah penduduk non produktif, hal ini harus dimanfaatkan oleh kader IPNU dengan mempersiapkan kemandirian dengan Kreatifitas Kader. "Artinya mulai sekarang, anak-anak harus meningkatkan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual secara optimal," tuturnya.
Disebutkan pula, ranting Kejajar yang selama ini telah mengelola bank sampah dan memiliki perpustakaan IPNU harus bisa menjadi contoh bagi Kreatifitas Kader NU di seluruh Nusantara. ”Kegiatan ditutup dengan pertandingan sepak bola dan volley anta IPNU dan IPPNU kedua Ranting tersebut. (Red-HW38/Harian Wonosobo).
Dalam kunjungannya ke ranting Larangan sebanyak 50 kader IPNU IPPNU Ranting Kejajar disambut sangat antusias oleh ketua beserta anggota IPNU IPPNU Ranting Larangan Lor. kegiatan ini selain sebagi wahana silaturrahim juga sebagai ajang belajar dantukar pengalaman seputar kegiatan dan perjalanan organisasi. Kegiatan dimulai dengan opening ceremony, kemudian sharing seputar oraganisasi dan kreatufutasKader. Kegiatan kemudian diakhiri dengan Diskusi dengan Pemateri Mantan ketua IPNU Ranting Larangan Mustamingin dan Mantan Ketua PAC Garung.
Ketua IPNU ranting Larangan Lor, ULfi Hamdan mengatakan, pada tahun 2026, tepat 100 tahun kelahiran NU, Indonesia akan mengalami bonus demografi, di mana jumlah penduduk usia produktif lebih besar dari jumlah penduduk non produktif, hal ini harus dimanfaatkan oleh kader IPNU dengan mempersiapkan kemandirian dengan Kreatifitas Kader. "Artinya mulai sekarang, anak-anak harus meningkatkan kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual secara optimal," tuturnya.
Disebutkan pula, ranting Kejajar yang selama ini telah mengelola bank sampah dan memiliki perpustakaan IPNU harus bisa menjadi contoh bagi Kreatifitas Kader NU di seluruh Nusantara. ”Kegiatan ditutup dengan pertandingan sepak bola dan volley anta IPNU dan IPPNU kedua Ranting tersebut. (Red-HW38/Harian Wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment