 |
| Seorang pengdaran saat ditilang, kemarin. |
“Kami akan menilang kendaraan roda empat yang memaksakan diri untuk melaju jalan bismo menuju jalan Soerjo. Karena, jika dipaksakan maka akan terjadi kemacetan,” ungkap Kepala Seksi Rekayasa Lalu Lintas dan Pengendalian Operasional Kantor Perhubungan Kabupaten Wonosobo L. Ngaspan, S.IP. disela-sela proses peninjauan lokasi, Selasa (30/6/2015) kemarin kepada Harian Wonosobo.
Pantauan hari pertama yang dilakukan oleh kantor perhubungan. Petugas berhasil menilang beberapa penggendara roda empat yang tetap memaksakan diri untuk melaju jalur tersebut.
“Sudah ada satu kendaraan bermuatan yang melaju pada di perempatan jalan bismo sudah kami beri tanda atau larangan untuk memasuki jalan tersebut. Dan akhirnya kami tilang kemudian untuk berbelok arah,” tuturnya.
Penilangan tersebut juga dilakukan kerjasama dengan pihak kepolisan. Karena, pelanggar akan ikut sidang di Pengadilan Negeri.
“Besok yang ditilang akan ikut sidang. Dan kami bekerjasama dengan pihak kepolisian,”ujarnya.
Kepala Kantor Perhubungan Kabupaten Wonosobo Drs. Suwondo Hartoko, M.M mengatakan, untuk jalan bismo menuju jalan P Soerjo Hadinegoro ditutup bagi kendaraan roda empat. Sebab, tepat di perempatan jalan Soerjo terdapat puluhan angkutan kota yang ditempatkan di parkir tersebut.
“Paska kebakaran untuk angkutan kota di parkirkan di kompleks masjid jami’. Kemudian, ada juga pengerjaan proyek yang sering membuat kemacetan setiap sore hari. Untuk itu, kami melarang kendaraan roda empat untuk melaju jalur tersebut. Apabila memaksakan diri maka akan diberikan sanksi,” jelasnya. (Red-HW58/Foto: Jam/Harian Wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment