Iklan

Iklan

iklan

iklan
  • Berita Terkini

    Monday 6 July 2015

    Petani Wonosobo Ragu Tanam Padi, Mengapa?

    Petani menunjukkan tanaman padi di lahannya.
    Wonosobo, Harian Wonosobo –  Petani Wonosobo ragu tanam padi. Sebab, petani di wilayah Wonosobo merasa jika selama peralihan musim dari hujan ke kemarau kurang tepat untuk menanam padi. Sebab, ketika menanam padi hendak keluar bulirnya dan tidak kehujanan bisa berdampak bulirnya kurang berisi. Bahkan, sebagian bulir padinya akan mengalami gabuk.

    “Tanam padi di saat peralihan musim itu hanya mengadu nasib. Memang untuk air yang mengaliri tanaman tidak kebingungan. Tetapi, ketika sedang keluar bulirnya dan memasuki musim kemarau maka padinya kurang berisi,” ujarnya petani asal Tlogojati, Suratno di sawahnya, Minggu (5/7/2015) kemarin.
     
    Menurutnya, justru sebaliknya menanam padi yang cukup baik itu ketika musim hujan. Namun, hama tanamannnya cuku banyak. Tetapi, hasilnya cukup bagus.

    “Apalagi ketika menanam padi pada musim hujan dan panennya di akhir musim hujan, maka hasilnya cukup bagus,” ujarnya.

    Selain itu, menanam padi juga bisa dilakukan ketika musim kemarau memasuki musim hujan. Ketika, tanaman padi memulai keluar bulirnya maka memasuki musim hujan.

    “Sebenarnya apabila memahami musim maka tanamannya akan cukup bagus. Hanya saja perlu setiap musim ada dampak negatif dan positifnya,” tuturnya.

    Menurutnya, ketika musim hujan sudah jelas tentu akan diserang berbagai penyakit dan hama. Kemudian, ketika musim kemarau juga hama berupa burung cuku banyak. Karena, jarang yang menanam padi.

    “Sebenarnya petani bisa memprediksinya sendiri, hanya saja tidak mau mencatat dan mengingat ketika tanaman padinya sedang berlimpah,” jelasnya. 

    Senada dengan patani asal Wadaslintang, Qosim yang mengaku, hasil panennya kali ini menurun. Hamparan sawah seluas kurang lebih setengah hektar terlihat mengering karena tanah terlihat retak-retak karena tidak ada air yang mengaliri.

    “Sebagaian padi sudah ada yang terlihat menguning tetapi kekeringan. Sebagian ada yang sudah dipanen,” terangnya.

    Menurutnya, saat ini hasil panenan menurun, karena musim kemaraunya sudah mulai. Menurutnya, biasanya kemarau hanya berlangsung empat bulan saja.

    “Untuk tahun ini tidak tahu, tetapi awal Juni dan sekarang sudah awal Juli panasnya sangat menyengat dan diperkirakan akan panjang,” jelasnya. 

    Ia mengaku, sebagian buah padinya gabuk atau padi yang ditanamnya tersebut tidak berbuah beras. Padi yang tumbuh kosong tak berisi karena tidak ada beras di dalamnya. “Kalau sudah musim kemarau maka kualitasnya turun,”jelasnya. 

    Untuk mensiasatinya, maka secara rutin menyirami tanaman padi yang sedang berbuah. Supaya, bulirnya akan berisi dan tidak gabuk.  (Red-HW34/Foto: Jam/HarianWonosobo.com).
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Petani Wonosobo Ragu Tanam Padi, Mengapa? Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top