Jalan Ahmad Yani Wonosobo yang mulai agak lancar, kemarin. |
“Pada hari Jum’at saya undang pengelola parkir Ahmad Yani dan Angkatan 45 untuk tidak menjorok ke jalan. Karena, secara hukum dijalan tidak boleh untuk parkir. Setelah disampaikan, pengelola parkir sepakat,” ungkap Kepala Kantor Perhubungan Kabupaten Wonosobo Drs. Suwondo Hartoko, M.M di kantornya.
Menurutnya, faktor pemicu terjadinya kemacetan di sepanjang jalan angkatan 45 dan ahmad yani lebih dikarenakan adanya batas parkir yang melebihi marka. Sehingga, membuat sebagian kendaraan sulit melaju apabila ada kendaraan yang sedang berbalik.
“Bahkan kami sudah mengintruksikan untuk jalan angkatan 45 sudah minta pengelola menyampaikan kepada petugas parkir, agar parkir disesuaikan dengan garis marka yang ada saat ini. Musti, marka yang ada terlalu menyiku karena marka yang benar terdahulu, berdasarkan kajian polres, terakhir terlalu menyudut. Mundurnya terlalu banyak,” terangnya kepada Harian Wonosobo.
Selain itu, adanya angkutan kota yang sering berhenti untuk menaikkan penumpang di jalan ahmad yani juga memicu terjadinya kemacetan. Namun, untuk mengantisipasi kemaceta pihaknya sudah memanggil pengelola parkir.
“Terkait dengan ini, maka untuk mengantisipasi sudah menyampaiakn ke pengelola. Tugas pakir harus bekerja menempatkan mobil sesuai tempat yang disediakan. Tidak boleh melebihi garis marka,” jelas dia kepada Harianwonosobo.com.
Untuk rekayasa antisipasi terhadap kemacetan di jalan ahmad yani dan angkatan 45 juga sudah dilakukan pemasangan barian oleh rekan-rekan Satlantas.
“Pemasangan barian sudah dipepetkan sehingga tidak terlalu meloncok dan jalan cukup lebar,” ujar dia.
Menurutnya, kondisi jalan yang cukup luas dan parkir tidak boleh melewati batas rencananya tidak hanya berlaku selama lebaran, dari pengelola parkir sudah sepakat paska lebaran juga tetap sama.
“Para petugas parkir jangan memaksakan untuk parkir di situ. Untuk menindaklanjuti himbauan saya, rencanya senin depan semua petugas parkir akan dikumpulkan,” jelasnya.
Selain itu, pihaknya juga mengadendakan untuk angkutan bongkar muat dilakukan pada malam hari. Sebab, bongkar muat yang dilakukan pada siang hari memberikan sedikit dampak kemacetan.
“Akan kita upayakan malam hari. Belum ada langkah-langkah, masih terbatas wacana. Terus, para pengelola parkir siap untuk tidak menjorok ke tengah,” paparnya. (Red-HW58/Foto: Jam/Harian Wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment