Seni Ruded yang ditampilkan di Wonosobo, kemarin. |
Kesenian yang sudah lama tak diikutkan dalam berbagai pagelaran perayaan, kini mulai meramaikan agenda tahunan untuk memperingati halal bihalal Desa Kreo, Kecamatan Kejajar. “Paling memikat warga adalah kesenian ruded asli Kreo, karena ruded merupakan kesenian yang ada sejak tahun 1965 dan sekarang baru mulai akan ada lagi ini,” ungkap ketua panitia kirab budaya Desa Kreo, Ahmad Bejo kepada Harian Wonosobo di sela-sela perayaan, Kamis (23/7/2015).
Menurutnya, untuk mengawali acara tahunan desa Kreo, dilakukan dengan melalukan kirab budaya keliling desa. Kemudian, dilanjutkan dengan pentas seni dilapangan. “Berbagai kesenian menampilkan kehebohannya dilapangan. Semua warga menyaksikan kesenian itu, karena untuk menghibur warga,” tuturnya.
Menurutnya, acara halal bi halal dan merayakan HUT RI ke 70 ini merupakan acara tahunan yang di selenggarakan oleh pemerintah desa Kreo dan pemuda kreo bersatu.
“Acara ini berlangsung dua hari, pertama nguri-nguri budaya dan menjalin rasa persatuan dan kesatuan warga,” katanya kepada harianwonosobo.com.
Kmudian di lanjutkan lomba antar RT, yaitu lomba balap karung, Bola volly buta, Tanggap belut, Stoking warior, serta tinju bantal di atas lumpur.
“Antusias warga untuk ikut lomba juga sangat tinggi. Mereka saling membantu tim dari masing-masing RT,” jelasnya.
Kepala Desa Kreo, Sugeng Riyadi mengharapkan dengan adanya kirab budaya maka kesenian yang ada di desa bisa dilestarikan. Kemudian, persatuan dan kesatuan warga terjalin dengan baik.
“Setidaknya melestarikan budaya dan saling bahu membahu dalam kebaikan,” katanya. (Red-HW34/Foto: Harian Wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment