Iklan

Iklan

iklan

iklan
  • Berita Terkini

    Wednesday 22 July 2015

    Sejarah Berdirinya Paguyuban Wonosobo

    Ratusan anggota Pawon di Gedung Adipura Wonosoo, kemarin
    Sejarah berdirinya Paguyuban Wonosobo atau Pawon, berawal dari sepatah status yang diunggah di media sosial berupa facebook mampu menghantarkan perkumpulan besar. Itulah yang dilakukan Paguyuban Wonosobo (Pawon) untuk menjalin persaudaraan tanpa putus sesama perantau di Jakarta. 

    Kala itu, 10 Oktober 2010, puluhan warga Wonosobo yang bekerja di Jakarta memiliki gagasan untuk membuat dinding facebook yang bisa menmpung sesama perantau di Jakarta.  Adalah Siti Ayu, Ihsan, Sunan Kaliserayu, Joko, Wahyu Hidayat, Awan, Mal Placi merupakan deklarator pertama yang bersama-sama membangun dinding facebook. 

    Untuk mempermudah komunikasi sesama warga Wonosobo di Jakarta dibuatlah facebook Guyonan Wonosobo (Guwo). Facebook itu merupakan cara efektif untuk saling berbagi, mulai berbagai status, curhat tentang Wonosobo, potensi Wonosobo hingga lowongan kerja di Wonosobo.

    Gagasan yang mereka lakukan melalui sosial media mampu menggerakkan sesama perantau di Jakarta untuk bergabung. Alhasil, ribuan warga Wonosobo yang merantau bergabung di face book. Hingga akhirnya sesama perantau memiliki keinginan untuk membuat Paguyuban Wonosobo (Pawon).

    Paguyuban itu langsung disepakati dan dideklarasikan serba angka 10. Karena, mengupayakan agar menjadi simbol kekeluargaan.  Setelah dibentuk paguyupan lalu terbentuklah facebook Paguyuban Wonosobo beserta struktur paguyuban. 

    Awal mula hanya ada ratusan anggota yang ikut untuk bergabung. Namun, melalui kordinator wilayah mulai dari Tangerang, Cikarang, Ciputat, Bogor, Bekasi dan Bandung maka mulai berbondong-bondok untuk ikut.

    Untuk menjalin keakraban, setiap satu bulan sekali mereka berkumpul dalam ajang kopi darat. Modelnya, semua kordinator diberikan informasi dan mengajak para perantau untuk bersama-sama berkumpul di Jakarta.

    “Kadang kita menggelar kopi darat di Monas, dan setiap hari perantau  yang tergabung dalam pawon tteap bekerja. Tetapi, sebulan sekali ada pertemuan,” kata kordinator Pawon, Mutakin kepada harianwonosobo.com, kemarin. 

    Dari 1300 anggota Pawon, memiliki latar belakang yang berbeda-beda. Ada yang bekerja sebagai pembantu rumah tangga, bangunan, sales, pabrik, toko, sopir, dan sebagianya. Pawon tak pernah membedakan anggota, karena menjalin persaudaraan antar perantau merupakan cita-cita utama.

    Pawon juga memiliki markas di Jakarta. Karena, setiap ada acara perkumpulan markas di Pembangunan I, kedua di Juanda belakang Istana Presiden. Mereka bergabung tanpa dibayar karena memiliki simbol Pekerja Lillahi Ta’ala (Pelita). Kesadaran paguyuban sangat tinggi, mereka rela, bahkan ada kegiatan di Jogja  rela untuk ikut pokdar di Jogja.

    “Rela Ikut tanpa ada bantuan apapun,” katanya kepada Harian Wonosobo.

    Mutakin juga menginginkan, agar Bupati kedepan bisa menyiapkan lapangan pekerjaan yang banyak. Supaya, warga Wonosobo tak harus merantau demi mendapatkan penghasilan.  (Red-HW23/Foto: Harian Wonosobo).
    • Default Comments
    • Facebook Comments

    3 komentar:

    1. Terimakasih atas beritanya semoga sukses selalu haruan wonosobo

      ReplyDelete
    2. Kami juga ikut andil dalam bencana alam seperti di tieng sebanyak 15 juta rupiah kami berikan kepada desa tersebut dan juga waktu tragedi tanah longsor di banjar negara kita mengumpulkan dari para anggota mendapatkan dana kurang lebih 42 juta rupiah yang di bagi untuk bencana di banjar dan untuk membantu konunitas tukang cukur pasar wonosobo yang terkena bencana kebakaran .

      ReplyDelete
    3. Meskipun saya pemula †Ω̴̩̩þɪ̣̝̇ saya bangha bisa bergabung dengan pawon. Makasih pawon

      ReplyDelete

    Item Reviewed: Sejarah Berdirinya Paguyuban Wonosobo Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top