Petani sedang
memperlihatkan temabaku di ladangnya.
|
“Sebenarnya kondisi tembakau itu tergantung pada kondisi cuaca selama Juni hingga Agustus mendatang. Sejauh ini, musim kemarau sangat membanggakan bagi petani tembakau, karena sejak tanam sudah sangat jarang hujan,” ungkap petani tembakau asal Banaran, Kecamatan Garung, Kabul di sela-sela mewarat tembakau di ladangnya, Minggu (5/7/2015) kemarin.
Menurut Kabul, daun tembakau yang berkualitas baik harus dipetik dalam kondisi kering dan cukup mendapatkan panas matahari. Sedangkan, tahun ini terik matahari sangat cukup untuk menghasilkan daun tembakau yang berkualitas.
“Jika sampai intensitas hujan kembali meningkat, maka kualitas tembakau akan hancur. Tetapi, tahun ini kelihatannya hujan diperkirakan setelah musim panen,” ujarnya.
Musim kemarau yang cukup baik ini juga akan mempermudah petani untuk mengeringkan daun tembakau. Sebab, pada tahun sebelumnya petani tembakau harus turun gunung demi mendapatkan panasnya matahari.
“Pada tahun sebelumnya kami harus turun gunung, dan menyewa lahan agar tembakau kami kering. Tetapi, kalau melihat cuaca tahun ini tampaknya cukup baik,” jelasnya kepada Harian Wonosobo.
Petani asal Kejajar, Handoyo mengaku, tahun ini gairah menanam tembakau memang cukup berkurang. Namun, masih banyak petani yang menanam tembakau. “Sebenarnya masih banyak yang menanam, hanya saja dibandingkan tahun 90 an saat ini cukup sedikit,” katanya.
Ia mengaku, kalangan petani percaya kondisi cuaca akan sangat mendukung pertumbuhan tanaman tembakau secara optimal. Jika iklim benar-benar mendukung, tembakau yang dihasilkan akan tetap berkualitas baik.
“Pada kondisi ini, produksi tembakau yang berlimpah melebihi target dipastikan tidak akan menyebabkan jatuhnya harga tembakau di pasaran,” paparnya.
Menurutnya, jika benar-benar daun tembakau berkualitas bagus, maka pabrik pun akan tetap membeli dengan harga tinggi.
“Apabila kualitas daunnya baik, maka harga yang akan dibelinya juga tinggi," ujarnya.
Tahun lalu, harga tembakau masih sangat kecil, namun tahun ini diperkirakan melejit karena kualitas daun bagus dan volume produksi kurang dari target.
“Di akhir bulan Agustus, harga tembakau insallah akan lebih tinggi. Karena, yang nanam jarang dan musimnya cukup bagus,” ujarnya. (Red-HW34/Foto: Harian Wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment