Panen padi di Wonosobo |
“Awalnya kami merasa ragu dengan pola tanam jajar legowo, karena petani di desa kami belum terbiasanya menanam jajar legowo. Bahkan, umur benih padi yang masih muda juga kami belum terbiasa. Tetapi, setelah dirawat dengan baik, hasilnya meningkat drastis dibandingkan pola tanam biasa, karena mampu meningkat hingga 100 persen,” ungkap ketua Kelompok Tani Kuncup Selaras, Abidin disela-sela panen perdana, Selasa (14/7/2015).
Lahan yang ditanami padi tersebut merupakan lahan sewa secara mandiri. Kelompok menyewa lahan dengan model iuran. Kemudian, proses penggarapannya dilakukan secara bersama-sama.
“Kami menyewa lahan dan modalnya kami bersama-sama. Hasilnya alhamdulillah berlimpah dibandingkan dengan pola tanam biasa,” tuturnya pada wartawan Harian Wonosobo.
Pola tanam jajar legowo dan umur benih padi muda tersebut diajari langsung oleh petugas UPT PTT pertanian Kecamatan Mojotengah. Karena, pada mulanya kesadaran masyarakat untuk menanam padi dengan model jajar legowo sangat rendah.
“Sebelumnya kami tidak tahu, tetapi dengan adanya pendampingan maka hasilnya cukup maksimal,” ujarnya.
Disebutkan, hasil panenan padi yang ditanam dengan umur masih muda mampu menghasilkan 12 kuintal. Padahal, pola tnam tradisional hanya bisa menghasilkan sekitar 5 kuintal. Sehingga, petani merasa bersyukur hasilnya meingkat drastis.
“Total semua panenan mencapai 12 kuintal dan meningkat dibandingkan sebelumnya,” katanya.
PPL Pungangan UPT PTT Mojotengah, Slamet memberikan apresiasi yang sangat tinggi kepada kelolompok tani kuncup selaras. Karena, berani merubah pola tanam dan memiliki kekompakan untuk bersama-sama menyewa dan mengolah lahan.
“Bukti kekompakan kelompok tani bisa menghasilkan padi berlimpah dan mengikuti tata cara yang dianjurkan oleh petugas,” jelasnya.
Untuk bisa menghasilkan panen yang berlimpah, mulai dari pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan hingga menjelang panen harus dirawat dengan baik. Apabila, proses tersebut dijalankan sesuai dengan aturan yang ada, maka hasilnya akan maksimal.
“Sudah dibuktikan langsung oleh kelompok tani kuncup selaras. Mereka mampu mempelajari dan mempraktekkan dengan baik,” jelasnya. (Red-HW11/Foto: harian wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment