Manager SRC dalam musyawarah Gerakan
Pemuda Tani, kemarin
|
“Pada dasarnya sektor pertanian menjadi sektor penting dalam kehidupan bermasyarakat. Apabila, pemuda sudah tidak memiliki semangat untuk bertani, maka dipastikan sektor terpenting itu akan hilang dengan sendirinya,” ungkap manager Serayu Riset Center (SRC), Najmu Tsaqif Ahda dalam musyawarah wacana Gerakan Pemuda Tani di Kejajar, Minggu (5/7/2015) kemarin.
Gerakan pemuda tani ini dicanangkan untuk mengajak para pemuda untuk memiliki ghiroh mengelola lahan. Apabila, tidak memiliki lahan maka bisa secera bersama-sama mengolah lahan dengan menyewa.
“Sudah tidak diperlukan lagi wacana, tingga kita yang memiliki keinginan bersama untum menyewa lahan dan ditanami tanaman yang bisa dijadikan percontohan,” katanya.
Tanaman yang bisa ditanam berupa padi, gandum ataupun buah. Tentunya, yang bisa memberikan dampak positif supaya petani lainnya mau dan mengikuti agenda yang dilaksanakan pemuda tani.
“Sejatinya jika dilakukan secara bersama-sama akan dengan mudah, tinggal kita melakukannya saja,” tuturnya.
Sektor pertanian merupakan salah satu sektor paling vital dalam kehidupan. Pasalnya, jika stabilitas pertanian ini terganggu, akibat pesatnya alih fungsi lahan maka akan mempengrahui sektor lain. “Tolok ukur stabilitas politik dan lainnya itu bisa dilihat dari sektor pertanian,” ujarnya.
Untuk itu, kata Ahda peran pemuda saat ini harus berada ditengah - tengah masyarakat. Karena, dengan adanya kesadaran dari pemuda maka akan mendorong majunya pertanian.
“Sejauh ini, kepedulian terhadap sektor pertanian didominasi oleh usia non produktif. Terus, usia produktif pemuda kenapa tidak mau bertani,” terangnya.
Persoalan - persoalan yang dihadapi petani saat ini, baik itu pupuk, bibit hingga persoalan sarana dan prasarana juga harus segera diselesaikan, sehingga petani tidak mengalami kendala.
Menurutnya, kedepan kontribusi dan peran pemuda terhadap sektor pertanian semakin dapat dirasakan. Sehingga lahan pertanian di Kabupaten Wonosobo dapat diberdayakan dengan baik. Apalagi, hampir 80 persen mata pencaharian masyarakat di desa adalah bertani. (Red-HW34/Foto: Harian Wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment