Susana MOS SMP Takhasus |
“Kegiatan MOS harus memberikan kesan yang berbeda, sehingga siswa merasa menjadi bagian dari sekolah seutuhnya, salah satunya dengan diberi tanggung jawab merawat pohon yang di tanamannya,” ungkap ketua pelaksana MOS Mufid di kantornya, Senin (6/7/2015).
Kegiatan yang paling mendapatkan perhatian lebih dari peserta MOS adalah kegiatan menanam pohon yang diampu oleh bapak Sukirman (salah satu guru yang merupakan sarjana pertanian).
“Kegiatan semacam ini dimaksudkan untuk menumbuhkan kecintaan para siswa terhadap lingkungan, selain itu siswa dilatih untuk bertanggung jawab terhadap pohon yang di tanamnya (one student one tree),” terangnya.
Kepala SMP Takhasus Kaliwiro, Rifai Ma’ruf, S.Th.I mengatakan, MOS SMP Takhassus Al-Qur’an Kaliwiro murni sebagai wadah pengenalan siswa terhadap sekolah dan program-program yang ada, sehingga sangat jauh dari istilah perpeloncoan, karena semua kegiatan diampu oleh dewan guru. “Hal ini untuk menghindari aksi-aksi senioritas yang menurut beberapa ahli pendidikan sudah tidak perlu diterapkan,” terangnya.
Menurutnya, memasuki tahun pelajaran 2015/2016, ada yang lain dari kegiatan SMP Takhassus Al-Qur’an Kaliwiro, Sekolah yang berbasis pesantren ini memulai mos pada tanggal 29 Juni – 01 Juli 2015, meskipun sekolah yang lain baru mulai pada 09 Juli 2015, hal ini meurut kepala sekolah Bapak Rifai Ma’ruf, S.Th.I dikarenakan kegiatan MOS di SMP Takhassus Al-Qur’an Kaliwiro berbeda dengan kegiatan MOS pada sekolah lain.
Selain itu, kegiatan-kegiatan ekstra kulikuler yang diberikan sebagai wujud optimalisasi bakat dan minat siswa juga beragam dan akan sangat berguna bagi siswa ketika mereka sudah lulus nanti, diantaranya Tilawah Al-Qur’an, Khitobah, Dakwah, Seni Beladiri, Pramuka, dan lain sebagainya. (Red-HW34/Foto: Harian Wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment