Masjid Al Mansur |
Baca juga: Masjid Al Huda Wonosobo Ini Dulu Tempat Pemotongan Hewan Belanda.
“Jadi masjid Djewantah ini adalah masjid yang tertua kedua setelah masjid Al Mansur kauman,” ungkap Musa Farmaji Tokoh Agama kepada Harian Wonosobo.
Mengenai tahun berdirinya, Ia tidak tahu secara pasti tentang tahun berdirnya. Namun, Ia mengetahui hal itu dari cerita yang ada selama ini. “Untuk tahun berdirnya saya tidak tahu secara pasti. Namun dari beberapa cerita ini merupakan Masjid yang tertua di Wonosobo,” jelasnya.
Meskipun demikian, masjid tertua itu dapat dibuktikan dengan pendopo yang ada untuk menahan masjid. Pusaka penahan itu adalah pohon nagka dengan kualitas yang masih sangat kuat. “Bukti masjid itu tertiua sampai saat ini masih ada. Buktinya adalah empat tiang penyaggak masjid,” jelasnya.
Menurutnya, tiang itu tidak pernah dirubah oleh masyarakat. Lantaran itu adalah peninggalan dari ulama’ terdahulu. Sehingga menjadi bukti jika itu adalah masjid yang tertua. “Tiangnya tak pernah kita rubah. Sebab itu adalah peninbggalan dari ulama’ terdahulu,” terangnya.
Sementara itu Mbak Kamzidi menerangkan, masjid itu diperkirakan didirkan oleh kyai Maknawi dan para santrinya. Pembangunan itu dilakukan secara gotong royong oleh pendiri santrinya. “Ada kemungkinan jika masjid itu dibangun oleh Kyai maknawi,” terangnya.
Untuk menjaga masjid tersebut, warga kampung tak merubah masjidnya ketika direnovasi. Lantaran agar terjaga keasliannya. “Model masjid tidak kami rubah karena untuk menjaga agar masjid itu masih sesuai dengan awal mulanya,” terangnya.
Di samping itu, untuk menghidupkan kembali pondok pesantren yang dulunya sudah ada, maka dibangun lagi pondok dengan donator dari pribadi. Pondok itu rencanya akan diberi nama Pondok pesantren Maknawi.
“Alhamdulilah sudah ada pondok baru yang didirikan oleh kakanya Musa Farmaji. Pondok itu didirikan tanpa bantuan dari pemerintah sama sekali,” jelasnya. (Red-HW65/Foto: Harian Wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment