Iklan

Iklan

iklan

iklan
  • Berita Terkini

    Saturday 4 July 2015

    Djewantah, Kampung Tujuh Rumah di Wonosobo yang Patut Jadi Wisata

    Kampung Djewantah Wonosobo yang cuma ada  7 rumah
    Wonosobo, Harian Wonosobo – Djewantah adalah kampung tujuh rumah di Wonosobo yang patut jadi wisata. Memang ada yang unik dan menarik di kampung Djewantah, kelurahan Tawang Sari, Kecamatan Wonosobo. Keunikan itu bisa dibuktikan dengan jumlah penduduk yang hanya delapan kepala keluarga  dari tujuh rumah.

    “Di sini itu sejak awal hanya ada tujuh rumah dari delapan kepala keluarga. Bahkan sampai saat ini tetap bertahan,” ungkap Musa Farmaji tokoh agama  kampung Djewantah kepada Harian Wonosobo.

    Sepintas, jika dilihat kampung yang terletak dipinggiran sungai serayu yang di gerumbuli hutan dan pohon kelapa seakan-akan tak ada desa. Ditambah lagi dengan jalan yang sempit dan juga sulit. Namun, tak disangka di daerah yang bisa dibilang terisolir itu, ada sebuah kampung yang menyimpan banyak makna. Menurut Musa farmaji, kampung Djewantah itu merupakan sebuah kampung yang penghuninya tak pernah bertamabah. Bahkan ketika ada tambahan kepala keluarga biasanya tidak betah dan pindah dengan beberapa masalah.

    “Anehnya di sini kalau ada tambahan kepala keluarga itu pasti akan pindah dengan sendirinya. Dan  kami tidak tahu apa masalahnya,” jelasnya.

    Ia juga menceritakan, jika di Kampung Djewantah itu, dulunya merupakan sebuah padepokan yang dipimpin oleh seorang Kiai Kharisma yaitu Kiai Maknawi.

    “Dulu ketika jaman peperangan disini itu ada sebuah padepokan atau pondok pesantren yang memiliki banyak santri,” jelasnya,

    Disebutkan pula, tak sedikit para santri yang menempuh ilmu agama di Djewantah. Santri yang menempuh ilmu itu dari beberapa daerah.

    “Kiai Maknawi ini mempunyai murid dibeberpa daerah. Sebab dulu Di desa ini beliau mengajar para santri,” terangnya.

    Sementara itu Mbak Kamzidi juga menjelaskan, Kiai Maknawi tidak dimakamkan di Desa Djewantah. Lantaran pada saat itu banyak sekali yang ingin menguburkan jasadnya.

    “Akhirnya kiai maknawi dimakamkan di Jlamparang yang sekarang banyak dikunjungi oleh peziarah,” jelasnya. 

    Menurutnya, terkait kenapa Kiai Maknawi memilih kampung Djewantah karena Kiai Maknawi ingin mempertahankan Ajaran agama islam agar terjaga. Lantaran Pada zaman penjajahan sangat rawan terjadi pembantaian.

    “Sebenarnya Kiai maknawi itu mencari tempat yang paling aman dalam menjaga ilmu agam ketika zaman peperangan,” tambahnya kepada Harian Wonosobo.

    Pada kala itu, padepokan yang ada didesa Djewantah mengajarkan kepada santrinya dengan metode langsung mengamalkan di Desanya masing-masing.

    “Dulu setiap santri yang ngaji disini itu langsung pulang ke kampungnya masing-masing setlah paham ilmu yang diajafrkan. Misal, paham tentang Juz Amma maka langsung mengajarkan Juzamma,” terangnya.

    Setelah itu, baru mengikuti tahapan pembelajaran selanjutnya dengan mengikuti pembelajaran yang berbeda. “setelah para santri mengamalkan ilmunya  baru mereka mengaji pada tahapan selanjutnya,” jelasnya. (Red-HW34/Foto: Harian Wonosobo).
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Djewantah, Kampung Tujuh Rumah di Wonosobo yang Patut Jadi Wisata Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top