Iklan

Iklan

iklan

iklan
  • Berita Terkini

    Wednesday 1 July 2015

    Menggugat Masa Depan Wonosobo

    Oleh Najmu Tsaqib Akhda
    Penulis adalah Staf Peneliti CRCS UGM
    Lahan di Dieng dan Sindoro sudah rusak parah. Para petani tidak bisa menanam tanaman apapun di tanah tersebut. Yang terlihat hanya hamparan bukit yang tandus. Masyarakat sebagian pergi ke kota dan sebagian lain melakukan transmigrasi. Di perkotaan terlihat kemacetan dimana-mana. Alun – alun sudah beralih fungsi menjadi lahan parkir karena jalan A. Yani dan sekitarnya tidak sanggup lagi menampung kendaraan warga yang akan berbelanja. Masyarakat mayoritas jauh dari sejahtera sehingga kesenjangan sosial semakin lebar. Sekolah-sekolah semakin sepi peminat karena orang tua tidak peduli lagi akan pentingnya pendidikan.  

    Itulah gambaran singkat mengenai masa depan Wonosobo jika sudah tidak ada yang peduli lagi dengan apa yang terjadi di Wonosobo. Mengapa saya menggunakan kata menggugat masa depan? Memang masa depan belum terjadi. Namun apa yang akan terjadi di masa depan bisa dipersiapkan dari sekarang. Jika sekarang kita tidak mempersiapkannya, maka besar kemungkinan masa depan akan jauh dari harapan. Oleh karena itu, kita harus menggugat masa depan dengan mempersiapkannya mulai dari sekarang.

    Wonosobo dalam beberapa media dikenal sebagai kabupaten yang tingkat toleransinya sangat tinggi. Bupatinya pun pernah mendapat penghargaan karena telah menjadikan Wonosobo aman dan nyaman. Akan tetapi yang menjadi pertanyaan berikutnya adalah apakah rasa aman dan nyaman sudah bisa menjadi jaminan indeks pembangunan manusia di Wonosobo meningkat? Memang rasa aman dan nyaman ini menjadi modal utama dalam membangun daerah. Namun jika rasa aman dan nyaman ini keblabasan dan menyebabkan malas untuk keluar dari zona nyaman tanpa menghiraukan persoalan yang lain, maka Wonosobo akan sulit maju. 

    Dalam konteks Wonosobo, ada beberapa hal yang mendesak untuk digugat masa depannya seperti masalah kesejahteraan masyarakat, partisipasi pendidikan, kerusakan lahan, optimalisasi potensi alam, serta penataan tata ruang kota. Dalam RPJMD tahun 2010-2015, terlihat masih banyak sektor yang belum terselesaikan permasalahannya. Berbagai permasalahan yang krusial malah terlihat masih jalan di tempat. 

    Beberapa pekerjaan rumah tersebut harus segera mulai dibenahi supaya dampak yang ditimbulkan bisa diminimalisasi. Saya yakin instansi pemerintah sudah berusaha mengurai permalasahan tersebut, namun rasanya usaha yang telah dilakukan belum menunjukkan hasil yang signifikan. Belum adanya terobosan baru dalam berbagai kebijakan dan kegiatan membuat upaya penyelesaian terkesan jauh panggang dari api.

    Pemberlakuan peraturan pemerintah daerah nomor 3 tahun 2014 tentang Organisasi Perangkat Desa sebaiknya segera diikuti dengan munculnya kebijakan-kebijakan baru yang mampu mempercepat penyelesaian masalah. Semangat perombakan birokrasi ini jangan sampai hanya sekedar formalitas saja dimana dinas-dinas baru tupoksinya masih seperti dinas yang lama.  

    Blueprint Pengembangan Wonosobo 
    Blueprint atau cetak biru pengembangan Wonosobo yang tertuang dalam RJPD 2005 - 2025 harus dikaji secara mendalam. Antara bupati, dinas dan DPRD perlu bersinergi untuk segera menemukan langkah strategis mengurai benang kusut masalah terebut. Saya juga yakin, orang-orang yang duduk di dinas dan wakil rakyat mempunyai kapabilitas dalam mengarahkan masa depan Wonosobo. 

    Pemerintah bisa belajar dari kabupaten lain yang telah melakukan upaya-upaya strategis dalam menangani dan mempercepat pembangunan di daerahnya. Memang belum ada kabupaten yang sempurna pembangunannya, namun kita bisa mengambil kebijakan-kebijakan unggul yang dapat diterapkan di Kabupaten Wonosobo.

    Momentum perubahan bisa dimulai dari pemilihan bupati yang segera akan dilaksanakan. Dalam hal ini butuh sosok yang harus paham permasalahan Wonosobo dan mempunyai visi misi yang jelas dan konkrit dalam menyelesaikan masalah di Wonosobo. jika bupati terpilih nanti tidak paham atau bahkan tidak mempunyai kerangka pembangunan Wonosobo yang jelas, maka sekali lagi masa depan Wonosobo sudah bisa diprediksi akan tertinggal dari daerah lain dan permasalahan semakin komplek. Kita hanya bisa menyesali lagi dan lagi. 

    Disi lain, potensi SDM dan SDA yang ada di Wonosobo sebenarnya sangat besar. Putra daerah yang mengenyam pendidikan di berbagai perguruan tinggi terbaik di Indonesia juga sangat banyak. Permasalahannya adalah bagaimana mengelola SDM dan SDA yang besar ini? Hal ini membutuhkan perhatian dan kepedulian yang serius dari berbagai pihak. Yang menjadi pertanyaan lagi adalah siapa pihak yang harus peduli? Jawabannya sederhana yaitu orang yang merasa menjadi bagian dari Wonosobo siapapun dia. Mari kita luangkan waktu, pikiran dan tenaga kita untuk membangun kabupaten tercinta Wonosobo.  (HW47).
    • Default Comments
    • Facebook Comments

    1 komentar:

    1. This comment has been removed by a blog administrator.

      ReplyDelete

    Item Reviewed: Menggugat Masa Depan Wonosobo Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top