Manager Po Handoyo, Supriyanto saat menunggu pembeli tiket |
“Pembeli tiket kapal bisa dihitung dengan jari. Karena, sampai saat ini hanya ada puluhan tiket kapal yang terjual,” ungkap manager Po Handoyo, Supriyanto disela-sela menunggu pembeli tiket kapal, Rabu (22/7/2015).
Bila membandingkan lebaran 2014, kata Supriyanto penumpang yang memesan tiket kapal sangat banyak. Sebab, pada tahun sebelumnya banyak warga Wonosobo yang pulang ke kampung halaman. “Biasanya sebelum lebaran itu warga Wonosobo sudah persiapan membeli tiket kapal. Namun, sampai saat ini mereka masih di luar Jawa.
Pada lebaran tahun kemarin, penjualan tiket kapal mencapai 350. Namun, tahun ini hanya ada puluhan tiket kapal yang terjual,” ujarnya.
Turunnya penjualan tiket kapal lebih dikarenakan adanya pembatasan kuota penumpang oleh kementrian. Sementara, pemerintah tidak menyediakan penambahan kapal. Sehingga, secara otomatis penjualan tiket mengalami penurunan.
“Saat ini penumpang kapal dibatasi, dampaknya tiket yang terjual sedikit. Sebab, dengan adanya batasan ratusan penumpang diluar Jawa tidak bisa pulang kampung,” katanya kepada harianwonosobo.com. Menurutnya, hampir setiap menjelang dan setelah lebaran penumpang berbondong-bondong. Namun, karena adanya pembatasan penumpang, maka secara otomatis banyak penumpang yang tidak bisa membeli tiket.
“Ada saudara saya yang bekerja di Kalimantan tidak bisa pulang, karena tidak memperoleh tiket,” tuturnya kepada Harian Wonosobo.
Tumi warga Simbang, Kalikajar, mengaku, tidak bisa pulang ke kampung halaman karena kapal sudah penuh. Sebab, sudah 3 hari di pelabuhan tidak bisa memperoleh tiket.
“Sudah 3 hari tidak dapat tiket, akhirnya pulang lagi ke Sampit. Padahal, perjalanan dari Sampit ke pelabuhan jaraknya sangat jauh,” ungkapnya melalui telepon. (Re-HW35/Foto: Harian Wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment