Iklan

Iklan

iklan

iklan
  • Berita Terkini

    Wednesday 1 July 2015

    Panembromo Lengger Wonosobo Harus Dijaga Keperawanannya

    Tarian Lengger yang masih ada di Wonosobo
    Wonosobo, Harian Wonosobo – Panembromo Lengger Wonosobo harus dijaga keperawanannya dan jangan sampai dijajah, diduplikasi dan diplagiat bangsa asing. Sebenarnya ada yang menarik dari seni tradisional tari lengger yang di iringi dengan alunan musik.

    Tak banyak pula orang yang paham akan sejarah Seni Lengger beserta alunan lagu-lagu yang mengiringi itu. Namun, bagi Kasmoyo warga Kalicecep, Kecamatan Kertek mencoba menjelaskan akan sejarah tarian lengger dan iringan musik yang sekarang membudaya di kalangan masyarakat khususnya Wonosobo.

    Sore itu, bunyi alunan-alunan music menggema di Desa Kalicecep melalui Speaker yang dipajang bagaikan menara dengan tiang bambu. Alunan itupun menyambut hangat para pengunjung, dan menagakkan bagi yang menikmati. Musik yang dibalut dengan lagu-lagu bernuansa jawa itu, Kata Kasmoyo Kaur Pemerintahan Desa Kalicecep adalah music yang dijadikan sebagai pengiring tari lengger.

    “Bunyi alunan itu merupakan kolaborasi dari kendang, Bonang, Demung, Saron, Peking, Rebab, Gong, dan Kempung. Beserta empunya yang waktu itu memakai busana jawa warna kemerah-merahan dengan pesonanya. Lengkap dengan vocal yang terdiri dari satu grup koor (Paduan Suara),” ungkapnya dengan serius.

    Penciptaan music itu juga bukan tercipta dari ruang hampa. Tapi punya maksud atau filosofi tertentu dibalik denting-denting indah itu. Menurut Kasmoyo Lengger itu, mempunyai makna iling-iling yo ngger. Artinya, mengingat-ingat barang yang sudah ada supaya tidak hilang.

    “Sebenarnya lengger itu mempunyai filosofi mengingat-ingat budaya Jawa agar jangan sampai dilupakan,” terangnya.

    Menurutnya, Dalam sejarah penyebaran agama Islam, lengger diikuti dengan music yang biasanya disebut panembromo itu digunakan oleh Walisongo untuk menarik minat masyarakat agar tertarik untuk masuk islam. Lantaran dalam tarian lengger terdapat Alunan music yang selaras dipadu dengan lagu yang sarat dengan pesan moral membuat masyarakat menyukai kesenian ini.

    “Jika mau menelusuri lebih dalam tari lengger dan alunan Panembromo itu adalah media Walisongo untuk berdakwah mengajak masyarakat agar masuk Islam,” paparnya.

    Lagu yang serat makna untuk memadu itu, Disebutka, Ilir-ilir misalnya salah satu lagu yang sering dialunkan dalam penunjukan Panembromo.

    “Lagu Ciptaan sunan Kalijogo itu, mempunyai misi dakwah lir- Ilir yang artinya ngilir (bangun) mengingatkan kita pada tuhan yang maha Esa tentang kehidupan akhirat,” kata dia.

    Seiring perkembangan zaman tarian lengger yang diiringi panembromo pun membudaya dikalangan masyarakat. Bahkan tak jarang ketika ada hajatan dimasyarakat sering ditampilkan.

    “Kesenian tradisional ini sering ditampilkan pada acara keagamaan, dan juga acara khusus,” terangnya.

    Sementara itu, Warga Kalicecep Haryanto mengatakan, alunan lagu yang mengiringi tari lengger mebuat hati menjadi tenang. Lantaran paduan dari berbagai alat kesenian mengiringinnya. “Nada-nada yang dialunkan membuat hati tentram,” jelasnya. (Red-HW46/Foto: Jam/Harian Wonosobo).
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Panembromo Lengger Wonosobo Harus Dijaga Keperawanannya Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top