Iklan

Iklan

iklan

iklan
  • Berita Terkini

    Tuesday 7 July 2015

    Waduk Wadaslintang Potensi Wisata Wonosobo

    Waduk Wadaslintang menjadi salah satu potensi wisata Wonosobo. Akan tetapi, waduk ini perlu perhatian pemerintah agar menjadi salah satu kekayaan wisata yang tak kalah menarik dengan kawasan wisata Dieng yang sudah dikenal publik.

    Dalam sejarahnya, pasca terbentuknya bangunan bendungan Waduk Wadaslintang, Kecamatan Wadaslintang yang diresmikan Soeharto pada tahun 1988 sebanyak empat desa yakni Sumbersari, Kumejing, Lancar  serta Plunjaran harus hilang dari peradapan karena kapasitas air yang terbendung semakin meningkat sehingga penduduk sekitar 770.000 harus merelakan lahan dan rumahnya hilang terkubur didasar bendungan Waduk Wadaslintang.

    Terbentuknya Bendungan Waduk Wadaslintang yang terletak di Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo sampai saat ini masih menyisakan derita yang tak mungkin bisa dilupakan hingga anak cucu mereka. Sebab pasca terbentuknya bangunan bendungan yang diresmikan Soeharto pada tahun 1988 sebanyak empat desa yakni Sumbersari, Kumejing, Lancar  serta Plunjaran harus hilang dari peradapan karena kapasitas air yang terbendung semakin meningkat sehingga penduduk sekitar 770.000 harus merelakan lahan dan rumahnya hilang terkubur didasar bendungan waduk Wadaslintang.

    Kala itu, sebelum dibangun bendungan Waduk Wadaslintang yang dilaksanakan oleh kontraktor Hydro Resource Coorporation Filipina bekerja sama dengan PT Brantas Abipraya dan  dikerjakan mulai tahun 1982 dan diresmikan oleh presiden Soeharto awal tahun 1988 ternyata didasaran Waduk Wadaslintang sudah terdapat sebuah kehidupan desa yang masyarakatnya penuh dengan kemakmuran. Sebab banyak lahan yang subur untuk pertanian padi dan di Desa Sumbersari sudah terdapat Pasar Desa yang ramai dikunjungi masyarakat sekitar Kecamatan Wadaslintang.

    Muhyidin salah satu tokoh agama yang dulu pernah  tinggal di desa yang terkubur didalam Waduk Wadaslintang yakni  Sumbersari menceritakan, sebelum dibuat bendungan Desa Sumbersari mayarakatnya makmur karena dipinggiran Desa terdapat sungai Bedegolan yang hampir mirip sungai Serayu. Namun, ketika ada rencana untuk membendung Sungai utama Bedegolan maka Warga Di Desa Sumbersari diberi program transmigrasi oleh pemerintah untuk pindah dari Desa.

    “Ketika ada rencana membendung Sungai Bedegolan semua warga itu diberi program pindah ke Lampung, Sumatera dan Kalimantan. Disana mereka disiapkan lahan untuk dikelola. Padahal dulu warga itu sudah berkehidupan makmur dan juga sudah ada sebuah Pasar Desa yang ramai dikunjungi warga sekitar,” Ungkapnya kepada Harian Wonosobo.

    Namun, tak semua warga setuju untuk pindah mengikuti program transmigrasi, lantaran sudah tidak bisa meninggalkan peninggalan atau warisan nenek moyang mereka. Ditambah lagi kesuburan tanah yang dimilikinya.

    “Dulu masih ada sekitar 13 Kepala Keluarga yang tetap bertahan. Namun, karena lambat laun kapasitas air semakin meningkat dan desa-desa terbenam air maka sekitar 13 KK itu pindah menuju lahan yang lebih tinggi dari Waduk Wadaslintang dan ahirnya menetap dibukit sini,” jelasnya.

    Lebih mengenaskan lagi bendungan yang luasnya sekitar 2626 Ha, tingginya 1166 meter, lebar 100 meter dan panjang 6500 Meter serta berisi Air maksimal 4433 Juta M33 itu tak hanya menghilangkan Desa Sumbersari saja, Sebab Kata Muhyidin juga menghilangkan Desa Kumejing, Plunjaran dan sebagian Desa Lancar yang berada dipinggiran Sungai Bedegolan.

    “Semua Desa yang berada dipinggiran Sungai Bedegalon hilang terkubur didalam Waduk Wadaslintang, mulai dari tradisi, lahan, Makam, Masjid, Balai Pemerintahan Desa Serta Pasar karena sungai utama sudah terbendung. Namun, masih ada tiang masjid Kumejing yang tidak bisa diangkat di dalam Dasaran Waduk Wadaslintang,” jelasnya.

    Bahkan, setelah Desa Sumbersari terendam, hampir 10 tahun tidak ada perhatian dari pemeruntah. Sebab kurun waktu tersebut tak ada aktivitas pemerintahan desa.

    “Dulu itu selama 10 tahun Setelah Warga Sumbersari Pindah menuju dataran yang lebih tinggi warga tidak punya KTP karena tidak ada Pemerintahan Desa. Barangkali dikira sudah tidak ada desa Sumbersari karena warganya sudah pindah semua Ke Luar Jawa,” jelasnya. (Red-HW48/Foto: Harian Wonosobo).
    • Default Comments
    • Facebook Comments

    1 komentar:

    1. tolong, ikut partisipasi bantu promosikan ato menjembatani ke pemkab wonosobo utk membangun wisata terbaru tuh...nmnya lobangsewu erorejo,"grand canyon"nya wonosobo,gak kalah bagus ama yg di amrik. sy mdambakan kelak wonosobo asriku tcinta mjd kota industri pariwisata (dgn byk menu paket wisata: dieng,dll) yg maju,modern,amazing,dll,selain kota pertanian dan bs mengalahkan BALI. amin.
      (putra daerah WONOSOBO ASRI)

      ReplyDelete

    Item Reviewed: Waduk Wadaslintang Potensi Wisata Wonosobo Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top