Suasana pasca-kebakaran |
Delapan rumah yang hangus terbakar diantaranya milik Supriyadi, Misini, Jokim, Edi, Sarmadi, Sabar, Mutiah dan Fayit.
Saksi mata, Misini (55) mengatakan kebakaran terjadi kira-kira pukul 02.00 WIB dini hari jelang santap saur. Api tiba-tiba saja sudah muncul di belakang rumah dan menjalar ke lantai dua rumah milik tetangganya.
“Pagi itu sekitar pukul 02.00 WIB, saya mendengar ada suara ledakan seperti bunyi petasan, ketika saya lihat ke belakang rumah ternyata api sudah membesar dan menjalar ke bagian lantai dua rumah tetangga saya,” ungkapnya.
Dirinya kemudian keluar dari rumah dan berteriak minta tolong kepada warga yang tengah jaga ronda malam. Warga yang lain sekitar kemudian panik, sebab api ternyata sudah melahap dapur lima rumah yang saling bersebelahan.
Ketua RT.04 Supangat membenarkan bahwa kebakaran terjadi pada pukul 02.00 wib dini hari. Api diketahui oleh warga sudah membesar dan terus menjalar ke seluruh rumah yang saling bederet.
“Rumah di sini rata-rata semi permanen, terdapat 17 KK yang rumahnya saling berderet tanpa sekat dengan ukuran sempit sekitar 3 meter, jadi api mudah sekali menjalar, apalagi ini musim kemarau ” katanya.
Proses mematikan api diakui cukup susah, warga panik dan tidak ada alat semprot untuk mematikan api. Warga bergotong royong mematikan api dengan alat seadanya, sedangkan untuk menghindari api menjalar ke rumah yang lain, dua rumah dijebol,” terangnya.
Menurutnya, warga RT.03 sebagian besar warga kurang mampu yang mengandalkan hidupnya dengan menjadi pedagang kecil, buruh tani dan sopir. Mereka bermukim di atas tanah bengkok sebelah selatan lapangan tersebut baru sekitar 13 tahun, hasil relokasi pasar kembaran.
Sementara itu, Kades Kembaran Muchotib mengaku akan membuat langkah-langkah darurat bagi warga yang terkena musibah kebakaran, dan selanjutnya akan menggelar rapat khusus untuk mencari jalan keluarnya.
“Sementara hari ini kita biarkan dulu, namuan tetap dipantau, tidak perlu menambah kepanikan, warga yang menjadi korban masih trauma, mereka tercerai berai, ada yang sudah mengungsi ke rumah keluarga terdekat, “ bebernya.
Sebagai langkah awal, dirinya akan menggerakan warga untuk bergotong-royong membersihkan puing-puing sisa kebakaran, dan selanjutnya akan dilaporkan ke pemerintah kabupaten. (Red-HW34/Gus).
0 komentar:
Post a Comment