MPJR saat aksi ancam golput, kemarin di Wonosobo. |
"Kami merasa tidak memiliki Bupati, karena sudah puluhan tahun jalan rusak parah, tetapi tidak segera diperbaiki. Padahal, kondisi jalan tanjakan Gunturmadu sangat rusak parah," ungkap Kordinator aksi Supratno disela-sela aksi, kemarin.
Menurutnya, hak memilih itu digunakan untuk menentukan pemimpin yang mengayomi dan memperhatikan rakyat. Karena, gunanya memilih itu untuk menentukan pemimpin yang terbaik untuk melindungi masyarakat.
"Bisanya terpilih, karena ada rakyat. Giliran rakyat sudah memilih, mereka mengabaikannya. Untuk itu, apabila jalan utama menuju desa kami tida segera diperbaiki, kami berencana untuk golput," tuturnya.
Mereka mengaku, pilihan golput merupakan keputusan terpahit diantara yang terburuk. Karena, memiliki bupati atau tidak terasa sama sekali.
"Kaya gak memiliki Bupati saja, kalau jalannya rusak tidak segera diperbaiki," jelasnya.
Menurutnya, aksi itu dilakukan sebagai bentuk kepeduliannya terhadap kondisi jalan rusak. Para pemuda Gunturmadu sepakat untuk melakukan aksti golput karena sudah merasa kurang diperhatikan. "Ini aksi murni dari pemuda dan masyarakat desa Gunturmadu," katanya.
Mereka merasa jika selama ini masyarakat Gunturmadu merasa kurang diperhatikan. Padahal, pajak selalu rutin dibayarkan, tetapi jalan yang rusak parah tidak diperbaiki.
"Harusnya jalan yang rusak itu diprioritaskan, karena sangat sulit dilalui, dan merupakan jalan utama," katanya kepada Harian Wonosobo.
Fajar pemuda desa Gunturmadu yang ikut aksi mengaku, jika gerakan untuk tidak memilih itu terpaksa harus dilakukan karena ketidakhadirannya pemerintah untuk memperbaiki jalan. Sebab, jalan utama Gunturmadu merupakan akses terpenting untuk laju perekonomian. "Ini jalan sangat penting mas, karena letaknya menanjak, dan sering sekali kendaraan tidak kuat, karena jalannya rusak parah," tuturnya.
Ia berharap agar jalan yang rusak parah segera diprioritaskan untuk diperbaiki. Supaya, kenyamanan pengguna jalan terlindungi. (Red-HW23/Foto: Harian Wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment