Mau Tahu Gaji Guru Swasta Kemenag, Ini Dia?

Daftar- Guru wiyata dilingkungan kementrian agama sedang mengisi buku hadir untuk mengikuti launcing Paguyuban Guru Swasta (PGS) di gedung haji Wonosobo, Selasa (1/3). 

Wonosobo, Harian Wonosobo - Pantas saja, ribuan guru wiyata dikalangan Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Wonosobo meminta kesejahteraannya ingi ditingkatkan. Caranya, dengan membentuk sebuah paguyuban. Pasalnya, selama satu bulan gaji yang diterima para guru wiyata masih dibawah Upah Minimum Kabupaten (UMK).
Yahya salah seorang guru di MI Tawangsari mengatakan, semakin hari berbagai kebutuhan untuk memenuhi kehidupan seharo-hari bertambah tinggi. Sementara, kesejahteraan dalam pengabdiannya menjadi guru masih jauh dari perhatian. "Sebenarnya kalau disampaikan cukup memprihatinkan, karena untuk guru MI itu, gajinya paling tinggi sekitar Rp300. Gaji sebesar itu kira-kira tidak cukup untuk satu bulan, dengan berbagai kebutuhan yang semakin besar," tuturnya ditemui harianwonosobo.com.
Ia juga mengku, ada beberapa tambahan gaji dari pemerintah. Sala satunya, gaji untuk guru wiyata dari pemerintah pusat. Jumlahnya juga terbilang masih sangat jauh dari tingkat kesejahteraan. 'Tambahan dari pemerintah pusat itu perbulannya sekitar Rp250,"tambahnya.
Menurutnya, jumlah guru wiyata yang sudha mendapatkan stimulan dari pemerintah pusat. Maka, ketika ada stimulan dari pemerintah daerah maka sudha tidak mendapatkannya. "Apabila ditotal gaji sebulannya adalah Rp700ribu. Jumlah tersebut masih sangat sedikit, dan tidak sesuai dengan kinerjanya,"tuturnya.
MPadahal, selama bekerja, Yahya harus berangkat pukul 07.00. Kemudian, pulang mengajar disekolah pukul 15.00. "Kami mengabdi selama 8 jam,"tuturnya.
Untuk itu, melalui paguyuban yang sudah dibentuk, MAka pemerintah dalam hal ini kementrian agama untuk memprhatikan guru wiyata. Supaya, guru wiyata bertambah semangat dalam bekerja. "Mau dibawa kemana ribuan guru wiyata di lingkungan kemenag,"tuturnya.(HW99-Usy Yudha Prasetya-Harianwonosobo).

03:45