Salah satu tanaman sayuran yang ditanam di pelataran rumah oleh warga Wulungsari, Wonosobo. |
Dusun Blindeng misalnya, telah berhasil menjadi dusun apotek hidup dan mandiri dibidang kesehatan. Lahan-lahan disekitar pekarangan rumah disulap menjadi hamparan hijau berbagai jenis tanaman obat-obatan herbal. Surono (tokoh masyarakat desa Blindeng) mengatakan, salah satu tanaman obat herbal yang ditanam adalah jahe merah, didusun Blindeng sekarang tidak ada lagi pekarangan rumah yang menganggur dan nilai jual dari tanaman obat herbal lumayan membantu perekonomian rumah tangga. Kini warga dusun Blindeng tidak tergantung lagi dengan obat-obatan yang dijual diwarung-warung. Warga disini mulai kembali lagi kemetode pengobatan organik yang menurutnya lebih baik dan tidak menimbulkan efek samping. Praktek semacam ini telah berhasil merevitalisasi pengetahuan masyarakat dibidang kesehatan dan agronomi yang sempat hilang. Apa yang kami raih sekarang ini merupakan proses panjang yang tidak hanya membutuhkan pengetahuan, tetapi juga keyakinan dan kerja kolektif, katanya (28-3).
Sementara itu dusun Kacepit berhasil mengelola dan memanfaatkan lahan disekitar pekarangan rumah dan area persawahan menjadi kantung budidaya perikanan tawar. Dengan demikian untuk kebutuhan konsumsi protein dan kalsium, warga tidak lagi harus membeli. Seperti yang dikatakan Aji (Kaurkesra desa Wulungsari) kami telah melakukan praktek budidaya ikan jauh sebelum ada UU Nomer 6 Tahun 2014 tentang desa disahkan. “Awalnya kami melihat potensi air yang melimpah, maka pada tahun 2012 kami mulai memanfaatkanya untuk budidaya perikanan tawar,” terangnya (28-3).
Cerita menarik datang dari desa Kemranggen. dusun ini mengubah lahan-lahan disekitar pekarangan rumah menjadi sentra produksi sayur-mayur. Sehingga setiap rumah tangga didusun ini tidak mengeluarkan anggaran untuk membeli sayur. Selain mengembangkan sayur-mayur warga dusun Kemranggen juga meniru pengalaman dusun Blindeng dengan menanam tanaman obat-obatan herbal.
Yang terakhir dusun Depok. Jika dusun-dusun lainnya didesa Wulungsari punya ciri khas dalam usaha mandirinya, dusun Depok juga demikian. Dusun ini merupakan sentra buah strawberi, hal ini mengingat lokasi dusun Depok yang strategis berada didataran yang lebih tinggi. Selain strawberi dusun Depok juga dikenal penghasil tanaman obat purwaceng.
Desa Wulungsari, kecamatan Selomerto, kabupaten Wonosobo dengan keragaman potensi yang dimiliki, kini tidak lagi bersusah-payah dalam memenuhi kebutuhan konsumsi sehari-hari. Pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh setiap dusun juga menjadi pemikiran mereka untuk dipertukarkan menjadi semangat yang baru dalam membangun desa. (HW/66/Soemanto/Harianwonosobo).
apa yang telah dilakukan oleh warga kampung pangan lestari wulungsari selomerto wonosobo ini sangat aspiratif dengan tidak membiarkan sisa lahan di halaman rumah dengan menanami sayuran buah-buah an, tanaman herbal bahkan kolam ikan air tawar, jika di ekspos di media lebih luas lagi pasti kampung-kampung lain di seluruh nusantara ini akan banyak yang mencontohnya.
ReplyDeleteterima kasih artikelnya Harian Wonosobo.
kampung inggris