Kapten Inf Sugeng Haryanto Mengecek Alat peralatan EWS ( Erly Worning System) didampingi SAR dan kades Pagersampang yang pulsanya sering habis. |
Danramil 06/Kertek juga menyampaikan bahwa lokasi di dusun Pagersampang karakteristik daerah ini mempunyai tingkat kemiringan antara 60 – 90 derajat, tingkat kelongsoran sangat tinggi bila tidak dijaga alamnya berpotensi longsor sangat tinggi, seperti yang telah terjadi pada tahun 1982. Menurut hasil survai yang dilakukan oleh UGM Yogyakarta, bila terjadi longsor pada bukit Pagerluhur tanah bisa bergeser sejauh 3 – 4 Km.
Di Bukit Pagerluhur sudah dipasang alat pendeteksi longsor. Untuk mengetahui pergeseran tanah kita cukup SMS, maka kita akan mendapatkan hasil pergeseran tanah yang terjadi pada saat ini. Seperti hari ini karena terjadi hujan dalam beberapa hari, secara terus menerus terjadi pergeseran tanah sejauh 6 mm. Dalam kondisi seperti ini masih dalam titik aman. “Untuk titik bahaya yaitu diatas 9 mm, maka alat tersebut akan mengeluarkan bunyi sirine sebagai tanda bahaya, sehingga masyarakat diperintahkan untuk mengungsi ke tempat yang aman,”tuturnya. (HW/99/Usy Yudha/Harianwonosobo).
0 komentar:
Post a Comment