 |
| Ilustrasi. |
Wonosobo, Harian Wonosobo - Penyakit dimensia alzheimer memang bukan penyakit menular, akan tetapi sebagai masyarakat yang mengetahui pentingnya kesehatan harus mewaspadai penyakit dengan gejala mudah lupa ini.
Dari informasi yang didapat dari RSUD KRT Setjonegoro Wonosobo dan dilansir dari info kesehatan depkes RI, dimensia sendiri merupakan suatu kondisi dimana kemampuan otak mengalami kemunduran. Dimensia dimulai dari keadaan sering lupa sesuatu, keliru terus menerus dan emosi yang naik turun. Dan penyebab utama dimensia adalah alzheimer.
Sementara alzheimer ialah kondisi dimana sel-sel saraf di otak mati yang menyebabkan sinyal-sinyal tidak tersalur dengan baik.
Melalui kontak email kemkes RI jurnalis Harianwonosobo memperoleh informasi bahwa gejala alzheimer hampir sama dengan dimensia.
Dr.dr Martina pakar alzheimer's Indonesia mengatakan dimensia alzheimer perlahan merampas daya kognitif seseorang hingga pada tahap ia tak berdaya untuk melakukan apapun. "Dimensia alzheimer membuat kondisi seperti anak kecil lagi"tuturnya. (22/3)
Senada dengan keterangannya, ka humas RSUD KRT Setjonegoro juga mengiyakan, bahkan jumlah prosentasenya 60-70% kasus Dimensia merupakan penyakit alzheimer/pikun. Estimasi jumlah penderita di Indonesia tahun 2013 lalu sebanyak satu juta orang, dan akan diperkirakan meningkat dua kali lipat di tahun 2030, dan kebanyakan terjadi pada usia 65 tahun, akan tetapi tidak menampik kemungkinan usia muda juga bisa terkena.
Kemkes RI juga memaparkan, banyak cara untuk mencegah dan mengembalikan pada kondisi normal diantaranya yakni mencukupi asupan nutrisi, pola hidup sehat dan berolahraga, pola makan yang baik serta lingkungan yang sehat dan mendukung. (HW/99/Usy Yudha Prasetya/Harianwonosobo)
0 komentar:
Post a Comment