Mantan Rektor dan Guru Besar Universitas Islam Indonesia (UII) Dr. Edy Suandi Hamid M.Ec |
Pihaknya juga mengatakan, diperlukan peran aktif keluarga dalam mendeteksi perilaku seksual anak-anaknya sejak dini. Sehingga bila terjadi kelainan perilaku seksual pada anak-anaknya dapat segera diketahui. Sementara itu pendidikan dan penyadaran juga harus diarahkan pada mereka yang sudah terjerumus perilaku Lesbian, Gay, Biseks, Transgender (LGBT) yang harus dilihat sebagai insan yang perlu disembuhkan dan disadarkan. Pendekatan yang dilakukan harus bersifat edukatif dan persuasif dalam upaya menyadarkan para pelaku seks yang menyimpang itu. Selain itu petugas instansi terkait dilembaga pernikahan harus tegas menolak menikahkan pasangan sesama jenis. Disisi lain petugas aparat keamanan juga harus tegas melarang peredaran situs pornografi dan pornoaksi yang banyak beredar diinternet maupun sosial media bermaterikan LGBT. Namun tindakan preventif (pencegahan) yang paling efektif adalah pendidikan keluarga dan sekolah, peran pendidikan dan perhatian keluarga menjadi kuncinya. Demikian ungkap Guru Besar Universitas Islam Indonesia (UII) dan juga pengamat pendidikan Dr. Edy Suandi Hamid M.Ec.
Seperti diketahui sebelumnya, pasangan sesama jenis ini hendak menikah namun berkat laporan warga masyarakat dusun Mejing, desa Teges Wetan, kecamatan Kepil, kabupaten Wonosobo kepada pihak kepolisian sektor Kepil, Wonosobo. Pernikahan sejenis ini dapat digagalkan dengan cara persuasif dan kekeluargaan, oleh pihak kepolisian, perangkat desa dan tokoh agama desa Teges Wetan. (HW/55/Soemanto/Harianwonosobo).
0 komentar:
Post a Comment