Dr Asmaji Mukhtar,Ph.D. |
Dr Asmaji mukhtar,Ph.D. pengasuh ponpes Al Mathar Sunggingan Kudus yang kini menjadi dosen pasca sarjana serta menduduki jabatan pembantu rektor III Universitas Sains Al-Qur'an (UNSIQ) ketika ditemui jurnalis Harian wonosobo di ruang rektorat kampus hijau Kalibeber Mojotengah menjelaskan, wilayah Wonosobo sangat luar biasa potensinya. Dengan kekayaan yang melimpah tidak seharusnya pendidikan di Wonosobo kekurangan daya tarik dan minim minat.
Satu satunya perguruan tinggi di Kabupaten Wonosobo seperti Unsiq menjadi sarana untuk membantu pemerintah dalam mencetak generasi yang agamis dan berilmu. "Pemerintah dan perguruan tinggi serta kalangan pendidikan harus duduk bersama berembug membahas kekurangan-kekurangan apa saja berikut solusi terbaik bidang pendidikan"tutur Direktur forum multi studies itu. (29/3)
Doktor dakwah dan pembangunan insan Universiti Malaya yang juga menulis 96 buku fiqh, tafsir dan tasawuf terbitan Malaysia dengan jangkauan luar negeri seperti Singapura, Patali, Brunei darussalam, Philipina tersebut juga mengungkapkan keprihatinannya ketika di kawasan Wonosobo nan subur ini masih banyak daerah-daerah yang belum tersentuh tangan pemerintah dalam hal pendidikan.
Disisi lain, peraih gelar doktoral tanpa Magister ini menegaskan bahwa kalangan pengajar dan pendidik setara profesor harus mampu menulis buku-buku yang dapat dipahami, dimengerti dan menjadi sarana pembelajaran oleh masyarakat luas. "Profesor jangan hanya menulis untuk kalangan akademi saja"imbuhnya.
Abu Asma Anshori begitu nama lain yang disandang Dr.Asmaji Mukhtar,Ph.D mengharapkan demi kemajuan dan perkembangan pendidikan di Wonosobo ini jangan lagi ada kesenjangan antara pemerintah dan universitas lokal ataupun perguruan tinggi, karena bagaimana pun juga Unsiq dan dunia pendidikan mencetak dan melahirkan alumni alumni yang siap memajukan Kabupaten Wonosobo dari dahulu sekarang dan masa yang akan datang. (HW/99/Usy Yudha Prasetya/Harianwonosobo)
0 komentar:
Post a Comment