Iklan

Iklan

iklan

iklan
  • Berita Terkini

    Tuesday 22 March 2016

    Muncul Suara Gamelan Setiap Senin Wage di Batu Kuno di Sawangan, Desa Temenggungan, Selomerto, Buktikan Saja!

    Batu kuno menyerupai gong ada di dusun Sawangan, Desa Temenggungan, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo. 




    Wonosobo, Harian Wonosobo - Didusun Sawangan, desa Temenggungan, kecamatan Selomerto, kabupaten Wonosobo diketemukan situs batu-batu kuno yang bentuknya menyerupai alat-alat musik gamelan seperti gong, kendang dan bonang. Bahkan dilokasi situs batu-batu kuno tersebut jaga terdapat batu yang menyerupai bentuk kasur dan bonang yang sekarang sudah terpendam didalam tanah. Sangat disayangkan bukti peninggalan sejarah ini kondisinya kurang terawat, terkubur didalam tanah dan dibiarkan merana diladang perkebunan milik salah seorang warga desa Temenggungan. Hanya sebagian batu-batu kuno yang menyerupai bentuk gong, kendang dan tenong yang masih terlihat dan tidak terkubur didalam tanah. Oleh karena itu masyarakat setempat menyebut situs ini sebagai situs Watu Gong.
     Diceritakan oleh Suratno (penjaga situs Watu Gong), Batu-batu kuno yang menyerupai alat-alat musik tradisional gamelan itu sudah lama berada disini dan masyarakat desa Temenggungan tidak tau persis siapa yang membuatnya, paling hanya cerita secara turun-temurun, katanya. Beliau juga menambahkan, cerita yang beredar secara turun temurun menyebukan bahwa keberadaan situs Watu Gong dikait-kaitkan dengan legenda Lutung Kasarung dari kerajaan Pasir Luhur dengan rajanya yang tersohor Raden Kamandaka.
     Dulu daerah sini merupakan bagian dari kerajaan Pasir Luhur, secara kebetulan atau tidak dikomplek situs Watu Gong juga terdapat kepala arca yang bentuknya menyerupai lutung (monyet). Konon kepala arca yang menyerupai lutung (monyet) ini merupakan penjelmaan Raden Kamandaka. Disitus Watu Gong ini pada malam-malam tertentu seperti malam senin wage, kamis wage sering terdengar suara gamelan yang bersumber dari lokasi ini, namun bila dicari sumber suaranya seperti berpindah-pindah.
    Tapi suaranya terdengar sampai hampir menjelang shubuh lho mas, katanya. Menurut cerita orang-orang tua dulu, bila terdengar suara gamelan dari lokasi Watu Gong, itu bertanda Raden Kamandaka sedang menjamu tamu-tamunya dari kerajaan lain.
    Batu kuno berbentuk tenong di dusun Sawangan, Desa Temenggungan, Kecamatan Selomerto
    Seperti diketahui menurut legenda, Raden Kamandaka adalah putra Prabu Siliwangi dari kerajaan Pajajaran, Beliau datang kekerajaan Pasir Luhur untuk memperistri Dewi Ciptoroso, putri Adipati Pasir Luhur yang wajahnya mirip ibundanya. Kisah perjalanan asmara Raden Kamandaka dengan Dewi Ciptoroso menemui banyak kendala. Berawal dari permintaan Dewi Ciptoroso agar Raden Kamandaka menemuinya ditaman kaputren pada malam hari, ternyata kehadiranya itu diketahui oleh prajurit dan melaporkanya kepada sang Adipati.
    Tindakan Raden Kamandaka berujung pada kemarahan sang Adipati, beruntung Raden Kamandaka berhasil meloloskan diri dari kepungan prajurit. Namun peristiwa ini menjadi awal perselisihanya dengan Adipati Pasir Luhur yang terus berupaya untuk menangkapnya. Raden Kamandaka kemudian bertapa digoa Jatijajar dan mendapat petunjuk, bahwa niatnya untuk mempersunting Dewi Ciptoroso akan tercapai kalau ia sudah mendapatkan pakaian lutung (monyet).
    Situs batu-batu kuno yang berbentuk menyerupai alat musik tradisional gamelan gong, kendang, bonang dan tenong sekarang sedang dalam penelitian Balai Arkeologi Yogyakarta. Diharapkan dari penelitian itu nantinya akan tersingkap tabir misteri situs batu kuno yang menyerupai peralatan gamelan itu. Dibuat oleh siapa? Pada zaman apa? dan Motif pembuatan untuk apa? (HW/44/Soemanto/Harianwonosobo).
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Muncul Suara Gamelan Setiap Senin Wage di Batu Kuno di Sawangan, Desa Temenggungan, Selomerto, Buktikan Saja! Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top