Batu kuno menyerupai gong ada di dusun Sawangan, Desa Temenggungan, Kecamatan Selomerto, Kabupaten Wonosobo. |
Diceritakan oleh Suratno (penjaga situs Watu Gong), Batu-batu kuno yang menyerupai alat-alat musik tradisional gamelan itu sudah lama berada disini dan masyarakat desa Temenggungan tidak tau persis siapa yang membuatnya, paling hanya cerita secara turun-temurun, katanya. Beliau juga menambahkan, cerita yang beredar secara turun temurun menyebukan bahwa keberadaan situs Watu Gong dikait-kaitkan dengan legenda Lutung Kasarung dari kerajaan Pasir Luhur dengan rajanya yang tersohor Raden Kamandaka.
Dulu daerah sini merupakan bagian dari kerajaan Pasir Luhur, secara kebetulan atau tidak dikomplek situs Watu Gong juga terdapat kepala arca yang bentuknya menyerupai lutung (monyet). Konon kepala arca yang menyerupai lutung (monyet) ini merupakan penjelmaan Raden Kamandaka. Disitus Watu Gong ini pada malam-malam tertentu seperti malam senin wage, kamis wage sering terdengar suara gamelan yang bersumber dari lokasi ini, namun bila dicari sumber suaranya seperti berpindah-pindah.
Tapi suaranya terdengar sampai hampir menjelang shubuh lho mas, katanya. Menurut cerita orang-orang tua dulu, bila terdengar suara gamelan dari lokasi Watu Gong, itu bertanda Raden Kamandaka sedang menjamu tamu-tamunya dari kerajaan lain.
Batu kuno berbentuk tenong di dusun Sawangan, Desa Temenggungan, Kecamatan Selomerto |
Tindakan Raden Kamandaka berujung pada kemarahan sang Adipati, beruntung Raden Kamandaka berhasil meloloskan diri dari kepungan prajurit. Namun peristiwa ini menjadi awal perselisihanya dengan Adipati Pasir Luhur yang terus berupaya untuk menangkapnya. Raden Kamandaka kemudian bertapa digoa Jatijajar dan mendapat petunjuk, bahwa niatnya untuk mempersunting Dewi Ciptoroso akan tercapai kalau ia sudah mendapatkan pakaian lutung (monyet).
Situs batu-batu kuno yang berbentuk menyerupai alat musik tradisional gamelan gong, kendang, bonang dan tenong sekarang sedang dalam penelitian Balai Arkeologi Yogyakarta. Diharapkan dari penelitian itu nantinya akan tersingkap tabir misteri situs batu kuno yang menyerupai peralatan gamelan itu. Dibuat oleh siapa? Pada zaman apa? dan Motif pembuatan untuk apa? (HW/44/Soemanto/Harianwonosobo).
0 komentar:
Post a Comment