Wah, Bantaran Waduk Wadaslintang Wonosobo Dipenuhi Bangkai Ikan

Nelayan waduk Wadaslintang, sedang menunjukkan ikan yang mati dibantaran waduk Wadaslintang, Minggu (6/12). 

Wonosobo, Harian Wonosobo – Bantaran waduk Wadaslintang, Kecamatan Wadaslintang dipenuhi dengan bangkai ikan. Ratusan  ikan nila, mujahir dan beberapa jenis ikan lainnya ditemukan tewas dibantaran Waduk Wadaslintang, Kecamatan Wadaslintang, Minggu (6/12/2015).

Musim hujan diperkirakan menjadi salah satu pemicu maraknya binatang berdarah dingin di Waduk Wadaslintang mati.

Nelayan asal Sumbersari, Kecamatan Wadaslintang, Ngadimin mengatakan, selama awal musim hujan ini banyak sekali ditemukan bangkai ikan dibantaran waduk. Bangkai ikan yang sudah tergeletak dibantaran waduk dibiarkan, karena sudah tak laku dipasaran.

“Musti banyak sekali bangkai ikan dibantaran Waduk, para nelayan tidak mengambilnya. Karena, kami mencari ikan yang segar diwaduk. Sebab, ketika ikan yang sudah mati diambil akan mengurangi konsumen,”tuturnya disela-sela hendak memasang jaring di Waduk Wadaslintang, Minggu (6/12).

Ratusan ikan yang sudah tersungkur dibantaran sungai dibiarkan begitu saja. Kadang, sampai dagingnya mengelupas dan tersisa tulang belulangnya. “Sering sekali sampai tersisa tulang-tulangnya, karena tak ada nelayan yang mengambilnya,” tuturnya.

Menurut, Ngadimin sering nelayan menemukan ikan yang baru saja mati dan masih kelihatan segar. Tetapi, nelayan sudah tidak mengambilnya. “Sebenarnya musti sudha mati, ikan itu kan tetap halal. Karena, hidup disatu alam. Tetapi, kami merasa rasa ikan yang masih segar dan sudah mati jauh berbeda,” tuturnya.

Maraknya ikan yang mati dibantaran membuat penghasilan nelayan berkurang. Karena, yang biasanya bisa mencari ikan sampai puluhan kilo, kini hanya bisa beberapa kilo saja. “Secara otomatis berkurang drastis. Karena, kami memasang jaring pada pagi dan sorenya baru kami ambil,”tuturnya.

Menurutnya, matinya ikan itu dikarenakan awal musim hujan kondisi air tidak stabil. Sebab, selama musim kemarau kondisi airnya kurang bagus. “Percampuran air sisa musim kemarau dan hujan inilah yang menyebabkan pernafasan ikan terganggu. Sehingga, secara otomatis banyak yang mati,” tuturnya.

Senada dengan nelayan lainnya, Hamdi yang mengatakan, sudah beberap minggu ini nelayan sering menemukan bangkai ikan dibantaran Waduk. Namun, tak ada yang bisa dilakukan oleh nelayan, karena itu lebih disebabkan faktor alam. “Sebenarnya karena musim saja mas, dan nanti sekitar bulan januari akan kembali normal,”tuturnya.

Ia juga menduga ada indikasi ikan keracunan. Karena, didasar waduk itu dipenuhi dengan sisa-sisa pakanan ikan. “Sebagian ikan yang berada dibantaran itu sisa-sisa musim kemarau, kalau yang awal musim hujan ini cukup sedikit. Dan ikan yang mati pada musim kemarau itu, karena kepanasan dan didasar waduk sudah terlalu banyak sisa-sisa pakan ikan dari karamba,” tuturnya. (Red-HW99/Foto: Ja/Harian Wonosobo).

02:15