Iklan

Iklan

iklan

iklan
  • Berita Terkini

    Friday 18 December 2015

    Di Waduk Wadaslintang, Ikan Karamba Mati Mendadak, Pertanda Apa ini?

    Syariat petani karamba asal Sumbersari, Kecamatan Wadaslintang sedang menunjukkan karambanya, Jumat (18/12/2015).
    Wonosobo, Harian Wonosobo -  Ratusan petani ikan karamba di waduk Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo mulai cemas.  Pasalnya, beberapa petani mengaku sudah mengalami kerugian akibat ikan karamba yang mati mendadak.

    Syariat petani Karamba asal Sumbersari, Wadaslintang, mengatakan, peralihan cuaca hingga air hujan yang masuk ke dalam waduk membuat oksigen air waduk berkurang dan membuat ikan tidak bisa beradaptasi.

    "Kami tidak tahu pastinya, tetapi mulai musim hujan, ikan karamba banyak yang mati mendadak, ikannya sudah terapung, tinggal tersisa beberapa saja,"tutunya kepada Harian Wonosobo.

    Menurutnya, matinya ikan jenis nila, betutu, bawal dan patin tersebut diduga akibat kondisi cuaca buruk serta intensitas hujan yang tinggi yang mengakibatkan ikan kekurangan oksigen karena terjadi umbalan atau arus balik di dasar air.

    "Sebenarnya Intensitas hujan yang tinggi membuat air waduk bercampur dengan air hujan hingga oksigen untuk ikan berkurang. Kami khawatir kejadian akan berulang seperti tahun lalu, hampir semua petani rugi hingga ratusan rupiah," katanya.

    Untuk menghindari hal tersebut tidak sedikit petani yang memilih untuk menjual ikan di tambak meski belum cukup umur untuk dijual. Tentu saja harganya lebih murah dibanding ikan yang sudah siap panen dan jual.

    "Karena umur ikan yang belum siap dipanen, maka mempengarui harga. Sebab, ukurannya masih terlalu kecil," tuturnya.

    Petani karamba lainnya Zuhairi mengatakan daripada kami mengalami kerugian yang lebih besar seperti tahun lalu. Kami memilih menjual meski ikan belum saatnya dipanen. Ini untuk menekan kerugian yang lebih besar.

    "Karena dengan kondisi banyaknya ikan mati, ikan hanya dihargai sekitar Rp4ribu hingga Rp5ribu per kg. Padahal dalam kondisi normal ikan bisa dijual dengan harga Rp7 ribu per kg," jelasnya.

    Petani ikan karamba lainnya pun mengurangi penanaman bibit ikan. Hal ini dilakukan untuk menekan resiko gagal panen akibat ikan mati.

    "Solusinya kita kurangi penanaman bibit ikannya mas, supaya tidak menderita kerugian," katanya. (Red-HW99/Foto: Ja/Harian Wonosobo).

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Di Waduk Wadaslintang, Ikan Karamba Mati Mendadak, Pertanda Apa ini? Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top