Iklan

Iklan

iklan

iklan
  • Berita Terkini

    Thursday 10 December 2015

    Indonesia, Negera Penuh Ketimpangan

    Oleh M Yudhie Haryono
    Direktur Eksekutif Nusantara Centre

    Ada prestasi besar tiap rezim di Indonesia. Dan, prestasi terbesarnya adalah mewariskan ketimpangan. Inilah penyebab kemiskinan, kebodohan, kesakitan, konflik, kemandulan inovasi dan ketergantungan plus ketidakmandirian/ketidakdaulatan yang kita nikmati bersama.

    Ketimpangan itu bisa diukur dalam banyak metoda. Salah satunya rasio gini dan prosentase pendapatan. Riset kami menunjukkan bahwa 0.8% rumah tangga terkaya di Indonesia menguasai 60% dari total kekayaan negeri ini. Itu artinya kekayaan 9000T yang ada maka hampir 5000T ada di tangan 2 juta orang saja. Dan 10% konglomerat menguasai 80% total kekayaan republik. Itu artinya 100 konglomerat menguasai hampir 7000T di semua lini bisnis mereka.

    Para konglomerat itu mengakumulasi uangnya via bisnis legal (25%) dan illegal (75%). Legal artinya bisnis yang berhubungan dengan APBN dan bayar pajak. Illegal artinya bisnis haram (narkoba, pelacuran, judi, penyelundupan dan lainnya) dan tak bayar pajak. Kini, nilai konsumsi 10% konglomerat sama dengan 55% warga miskin. Dan, konglomerat asli Indonesia hanya 0.7%. Sisanya asing dan aseng.

    Dari data ini, kita mau apa? Sibuk lempar kursi, berziarah, kutip-kutip kitab suci, mimpi dana revolusi dan mengkader kriminal begundal muda sambil membiarkan begundal tua mencopet di gedung-gedung dewan atau bagaimana?

    Saya menunggu solusi cerdas dari teman-teman dan mari bergandengan tangan melawan dan mengubur pokok penyebab gagalnya kita menjadi pahlawan warga negara.
    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Indonesia, Negera Penuh Ketimpangan Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top