Calon Wakil Bupati nomor 3 Agus Subagyo sedang bersama pedangan pasar Induk
Wonosobo, Jumat (4/12/2015).
|
“Halo pak Agus”? teriak salah satu pedagang pasar, ketika melihat Agus Subagyo yang murah senyum menghampiri pedagang, baik pedagang besar, kelas menengah, maupun yang kecil di sambangi calon pasangan no urut 3 ini dengan penuh semangat dan antusias. “kami ingin pasar jangan di bakar lagi pak” ujar Sri Barokah, salah satu pedagang beras menyampaikan keinginannya, Jumat (4/12/2015).
Mendengar teriakan itu, pasangan nomor 3 langsung mendekatinya. Karena, blusukan ke pasar Wonosobo dengan tujuan untuk lebih mengerti kebutuhan para pedagang secar langsung. Hal ini di lakukan agar aspirasi masyarakat, khususnya pedagang maupun pembeli, bisa tertampung.
“Kalau kami terpilih, nanti pasar ada asuransi dan pengelolaan dengan model yang modern, bagaimana kemudian pasar ada CCTV untuk pengamanan dan juga digitalisasi computer dan juga di dukung keamanan dari POLRI maupun TNI “ kata Agus menjelaskan kepada para pedagang maupun pembeli yang sedang mengerumuninya.
Kedatangannya ke pasar tanpa ditemani calon Bupati menjadi pertanyaan pedagangn. Namun, Agus memberikan penjelasan jika calon Bupati Eko sedang menemui tamu yang dari korea untuk proses kerjasama untuk membangun pellet dan pengembangan pohon Kaliandra dan larasidi untuk 15 kecamatan.
“Dengan begitu, kesejahteraan tidak hanya milik masyarakat kota saja, namun untuk seluruh warga Wonosobo,” papar Agus ketika ditanya salah seorang pembeli mengapa blusukan kepasar seorang diri.
Untuk pasar modern, kata Agus, baik pasar raya Rita maupun lainnya, harus melibatkan masyarakat dengan menampung hasil usaha kecil menengah (UKM) yang ada di Kabupaten Wonosobo, dengan begitu ada sinergitas antara masyarakat dan toko modern, sementara untuk pasar tradisional akan dibangun dengan konsep modern.
“Sehingga aman dan nyaman bagi semua pihak,“ jelas agus dengan program yang diusung paslon no 3 ini.
Sebelum menyelesaikan blusukan ke pasar Wonosobo, Agus juga menyampaikan kepada para pedagang utamakan pendapatan asli rakyat (PAR) sebelum mengejar pendapatan asli daerah (PAD). Karena dengan pelayanan yang prima, retribusi pasar akan di kembalikan kepada masyarakat dalam bentuk bangunan maupun fasilitas yang lainnya.
“Apalagi dengan pendapatan asli rakyat yang meningkat, otomatis pendapatan asli daerah juga akan bagus,”tutupnya. (Red-HW99/Foto: FT/Harian Wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment