Iklan

Iklan

iklan

iklan
  • Berita Terkini

    Thursday 17 December 2015

    Hebat, Sarwono 35 Tahun Tetap Bertahan Usaha Roti di Wonosobo

    Sarwono perajin roti asal Mlipak, Kecamatan Wonosobo sedang menggiling gandum dirumahnya, Rabu (16/12/2015).

    Wonosobo, Harian Wonosobo - Kegigihan adalah kunci utama untuk tetap bertahan ditengah gencarnya persaingan ekonomi. Itulah yang dijadikan dasar Sarwono perajin roti asal Mlipak, Kecamatan Wonosobo yang tetap bertahan selama 35 tahun untuk mengabdikan hidupnya usaha roti dengan peralatan seadanya.


    Sarwono memasukkan tangannya ke dalam kantong gandum. Keringat yang keluar dari pori-pori dahinya merembet hingga menetes ke keningnya. Namun, tak membuat Sarwono putus semangat. Gandum ditangannya tetap dipegang erat, lalu dimasukkan kedalam ember.


    Suriah, pendamping hidupnya, yang sedang sibuk memasak pangsit lalu mendekat, mengambilkan air untuk dimasukkan ke dalam ember dan diaduk. Keduanya saling menolong, membantu, mengerti apa yang dibutuhkannya. Terbukti, sembari Suriah memasukkan air kedalam ember yang berisi gandum, kedua tangan Sarwono dengan lincah mencampur  tepung dan airnya secara merata. Hingga butiran gandum menyatu menjadi rekatan yang mudah digiling.


    Meskipun tidak memiliki alat aduk modern, dengan keuletan dan kebersamaanya, gandum tersebut merekat dengan baik. Karena, untuk bisa menjadi roti, pertama kali gandum harus diaduk.


    Tak berhenti disitu, setelah gandum diaduk, Sarwono lalu mengangkatnya diatas meja. Kedua tangannya langsung menggiling gandum hingga akhirnya membuat bentuk separo bulatan. Sesudah berbentuk bulatan, Sarwono mengirisnya dan menata diatas penampan.Puluhan penampan sudah disiapkan, setelah penampan dipenuhi dengan bahan roti. Sarwono, memasukkannya ke dalam tempat pembakaran (oven).


    Musti rambutnya sudah mulai putih merata, tulangnya sudah mulai mengkecil, pipinya sudah mulai mengkerut namun tetap bertahan untuk tetap usaha membuat roti.  Pekerjaan membuat roti terasa dalam hatinya terbayang pada kerut dahinya. Karena, lipatan kulit pada dahinya mulai kedut gelembur.

    “Sudah 35 tahun saya membuat roti, dengan alat seadanya mas,” tuturnya disela-sela membuat roti dirumahnya, Rabu (16/12/2015).


    Bermacam-macam usaha telah ditempuhnya untuk mencukupi kebutuhan hidup keluarganya.  Namun, usaha pembuatan roti dipilihnya, karena sudah terasa cocok.  “Awalnya berbagai usaha saya jalani. Namun, bermodalkan kemantapan saya tekuni saja membuat usaha roti,” katanya.

    Tenaga, pikiran dan badannya sudah dituangkan untuk usaha roti. Alat yang digunakan untuk membuat roti ala kadarnya.  Perabotnya hanya penampan, meja, dan bajan penggorengan. “Baru satu tahun ini dibelikan oven. Itupun, hutang di bank Rp2juta. Karena, saat ini kayu bakar sudah mulai langka,”tuturnya.

    Mereka berdua tetap tahan banting ditengah maraknya roti dari pabrik-pabrik besar. Meskipun berbagai rintangan, mulai tidak laku, harus dibawa pulang, semangat mereka tak lekas lentur. “Namanya usaha itu ada rugi dan untungnya. Harus berani untuk tetap bertahan, apapun resikonya,”katanya.

    Nafas yang dikeluarkannya, menandakan ada seikit permintaan. Sarwono membayangkan, jika memiliki alat aduk yang lebih baik, maka usahanya bisa dikembangkan lebih baik. “Sayangnya tidak memiliki modal untuk membeli peralatan aduk yang bagus mas,”tuturnya.  (Red-HW99/Foto: Ja/Harian Wonosobo).

    • Blogger Comments
    • Facebook Comments

    0 komentar:

    Post a Comment

    Item Reviewed: Hebat, Sarwono 35 Tahun Tetap Bertahan Usaha Roti di Wonosobo Rating: 5 Reviewed By: Unknown
    Scroll to Top