Pengunjung sedang
menikmati lubang sewu, Erorejo, Kecamatan Wadaslintang, Wonosobo.
|
Ketua Kelompok Sadar Wisata Lubang Sewu Ngadenan mengatakan, selama musim hujan ini pengunjungnya mengalami penurunan. Jumlah turunnya pengunjung itu sangat signifikan. Karena, setiap minggunya turun hingga 80 persen.
“Pengunjungnya mengalami penurunan. Padahal, pada musim kemarau dikunjungi oleh berbagai wisatawan dari luar daerah,” katanya.
Penurunan jumlah pengunjung itu lebih dikarenakan adanya dugaan bebatuan yang eksotik itu terbenam ke dalam air. Sebab, animo wisatawan dan masyarakat menduga, selama musim hujan lubang sewu tenggelam.
“Sebenarnya masih bisa dilihat dan disaksikan dengan bagus oleh wisatawan. Karena, tenggelamnnya lubang sewu itu membutuhkan waktu lama,”tuturnya.
Meskipun diwilayah Wonosobo sebelah barat dan timur sering hujan lebat. Misalnya, di Kecamatan Leksono, Watumalang, Garung, Kejajar, Mojotengah dan sebagiannya hujan. Tetapi, di wilayah Wadaslintang sering sekali masih terang.
“Padahal di wilayah Wadaslintang masih terang. Dan pengunjung kadang sudah merasa jika di Wadaslintang juga hujan. Sehingga, membuat sebagian pengunjung enggan mengunjungi wisata lubang sewu,”katanya.
Angka pernurunan itu sangat tinggi. Sebab, setiap minggunya ketika musim kemarau pengunjung bisa mencapai 1500 an pengunjung. Tetapi, selama musim hujan hanya ada sekitar 500 an pengunjung.
“Jumlah tuturnnya pengunjung sangat tinggi,”katanya.
Bagian Pariwisata di Lubang Sewu Anas Fauzi menambahkan, wisata lubang sewu mulai ramai diburu wisatawan sejak tahun 2015. Karena, pada musim kemarau, dibantu dinas pariwisata gencar dipromosikan.
“Berbagai perlengkapan berupa gazebo, wc dan aneka jualan makanan sudah tersedia dilokasi. Karena, kami menginginkan agar wisatawan merasa nyaman,”tuturnya.
Sayangnya jumlah pengunjung mulai merosot. Padahal, lubang sewu masih terlihat bagus. Karena, tenggelamnnya obyek wisata butuh waktu enam bulan.
“Butuh waktu enam bulan, lubang sewu itu tenggelam. Itupun, jika intensitas hujannya tinggi. Karena, lubang sewu masih tetap bisa dinikmati,” tuturnya. (Red-HW99/Foto: Ja/Harian Wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment