 |
| Kondisi Kios dan Los Pasar Induk Wonosobo yang sudah menjadi abu. |
"Pasar Wonosobo harus segera dibangun pada tahun 2016 supaya pedagang segera memiliki tempat berdagang yang nyaman dan aman mengingat saat ini para pedagang masih menempati pasar penampungan sementara yang kurang representatif,"tuturnya ketika ditemui dirumahnya, Minggu (6/12/2015).
Belum adanya kepastian pembangunan Pasar Induk Wosobo lebih dikarenakan terbentur mekanisme anggaran. Untuk itu, para pedagang tidak perlu merisaukan adanya isu terkait pemindahan pasar.
Bahkan, ketika proses pembangunan pasar berlangsung, belum juga ada kepastian terkait pedagang akan dipindah atau tidak. "Kan pembahasan anggaran ada mekanismenya sehingga butuh waktu," tuturnya.
Pihaknya juga mengharapkan agar DED pasar segera dibuat. Kemudian, untuk pendataan ulang dan perencanaan lainnya untuk segera diperbaiki. "Pada tahun 2015 sudah harus selesai semua dalam perencanaan dan sebagainya. Supaya, proses pembangunan selanjutnya bisa berjalan lancar," tuturnya.
Sebelumnya, Kepala UPT Pasar Induk Wonosobo Dinas Pendapatan Daerah Kabupaten Wonosobo mengatakan untuk pembangunan pasar belum mengetahui secara pasti." untuk pembongkaran mulai kapan, kami juga belum tahu," katanya.
Proses pembangunan pasar akan dilakukan melalui berbagai tahapan. Karena, pada tahapan sebelumnya UPTD Pasar Induk melakukan pendataan ulang. Kemudian, tahapan selanjutnya adalah perencanaan. “Saat ini baru tahap perencanaan npembuatan Detail Engineering Design (DED),” tuturnya.
Untuk diketahui, pada bulan Juli sudah dilakukan rapat kordinasi bersama SKPD terkait yang dipimpin langsung oleh Bupati. Kemudian, UPTD menyiapkan data base untuk mempermudah konsultan perencana dalam membuat perencanaan pembangunan pasar. Tetapi, kepastian dari konsultan juga belum bisa dipastikan, saat ini masih dalam tahap konsultan. Kemudian, konsultan masih mempelajari, data awal dari UPTD.
Model dan bentuk pasar itu akan dibuatkan langsung oleh konsultan dan ditayangkan kepada SKPD terkait. Dengan luasan perpetak berapa meter, mereka belum bisa memetakan karena nunggu data UPTD. UPTD pasar induk sudah melakukan pendataan ulang. Kemudian, akan dijadikan rujukan konsultan.
Data base itu tidak hanya menyajikan jumlah pedagang, tetapi akan menyajikan pula jenis dagangannya. Supaya, mempermudah dalam proses perencanaan. Data pedagang kios maupun los, data pedagang kios yang tidak terbakar, data kios yang terbakar, data los yang terbakar dan tidak terbakar.
Anggaran pembangunan juga belum bisa dipastikan. Karena, tahap kali ini masih dalam proses perencanaan. Pada tahapan perencanaan ini, konsultan akan memberikan rekomendasi kepada pemerintah terkait proses pembongkaran atau tidak.
“Konsultan perencanaannanti ada semacam intruksi untuk membongkar bangunan. Kosnsultan akan memberikan rekomendasi dilelang atau dibongkar,” tuturnya.
Menurutnya, dari konsultan perencana karena kita bayar konsultan maka akan memberi masukan. Sebelum bangun akan diberi masukan oleh konsultan.
“Nanti juga ada hitung-hitungannya, apabila dilelang barangnya untuk siapa. Atau, dibongkar pakai aset sisa bongkaran, kalau angkanya masih banyak pemeirntah masih dapat uang,” tuturnya beberapa hari lalu. (Red-HW99/Foto: FT/Harian Wonosobo).
0 komentar:
Post a Comment